REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPR, Marzuki Alie membagi pengalamannya saat berkunjung ke Timur Tengah dan bertemu masyarakat Indonesia di sana. “Di Timur Tengah ini, masih banyak rumah tangga-rumah tangga yang mempraktikkan pola perbudakan,” katanya Kamis pagi (23/6).
Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa pemerintah Indonesia sebaiknya menghentikan sementara penghentian pengiriman TKI keluar negeri, terutama ke Timur Tengah. Karena, dengan kejadian tersebut, justru membuat citra buruk. “Kita menyerahkan wanita ke rumah orang, bukan muhrim, bukan keluarga, tertutup, apa yang terjadi kan kita tidak tahu,” katanya.
Seperti diberitakan, pemerintah didesak untuk menghentikan pengiriman TKI keluar negeri. Hal ini menyangkut kasus telah dieksekusinya Ruyati, TKW di Arab Saudi. Hingga saat ini masih ada sekitar 27 TKI di sana yang menunggu nasib.
Sebanyak tiga orang pejabat dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah diberangkatkan untuk menginventarisasi dan mendata keberadaan para TKI tersebut. Sekembalinya dari Arab, ketiga pejabat itu diharapkan memberikan laporan lengkap sehingga pemerintah Indonesia bisa membuat skenario pembebasan, baik dalam bentuk diplomasi ataupun uang tembusan seperti yang dilakukan terhadap Darsem, TKW yang terancam dieksekusi dalam waktu dekat.