REPUBLIKA.CO.ID, WASHNGTON - Amerika Serikat akan menarik sekitar 33 ribu pasukan dari Afghanistan hingga pertengahan tahun 2012. Rencana itu diumumkan Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Rabu (22/6) malam.
Oabama akan mengurangi 'penambahan' tentara yang lakukan 2009 lalu sebesar 10 ribu pada tahun ini dimulai Juli. Kemudian 23 ribu berikutnya akan angkat kaki pada pertengahan tahun 2012. Penarikan itu dinilai lebih cepat dan lebih besar dari pada yang direkomendasikan petinggi militer terhadap presiden, demikian menurut laporan.
AS kini memiliki sekitar 100 ribu tentara di Afghanistan. Setelah penarikan, sekitar 68 ribu akan tetap berada di Afghan namun mereka akan meninggalkan negara itu secara bertahap hingga 2014 dan AS akan mengalihkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan, demikian menurut Obama.
Sejak memasuki kantor kepresidenan pada Januari 2009, Obama telah menambah jumlah pasukan AS di Afghanistan hingga tiga kali lipat. Namun dalam pidatonya ia menekankan bahwa misi tersebut--sekaligus perang terlama dalam sejarah Amerika--segera berakhir.
"Kita telah menimbulkan kehilangan dan kerugian serius di pihak Taliban serta menghancurkan sejumlah benteng pertahanan mereka. Bersama dengan penambahan pasukan, sekutu kita juga meningkatkan komitmen yang akhirnya membantu negara lebih stabil," ujarnya.
"Pasukan keamanan Afghanistan telah meningkat hingga lebih dari 100 ribu tentara dan di beberapa propinsi serta pemerintah kota kita telah mulai mengalihkan tanggung jawab keamanan kepada rakyat Afghanistan."
Kabinet Obama berpendapat penambahan pasukan telah membantu memaksa Taliban untuk menerima negosiasi dengan pasukan NATO dan pemerintah Afghan yang dipimpin Presiden Hamid Karzai.
Dalam pidatonya, Obama berkata bahwa hanya penyelesaian politik dengan melibatkan Taliban yang akan membawa perdamaian kepada Afghanistan.
Namun masih belum jelas apakah Taliban akan bergabung dalam pembicaraan ketika pasukan AS masih berada di teritori Afghan.
Pasca penambahan pasukan di Afghanistan telah meningkatkan korban di pihak AS. Sebanyak 650 tentara dari total 1.600 tentara AS yang terbunuh sejak 2001, tewas pada 18 bulan terakhir.
Korban dari kalangan rakyat Sipil Afghanistan pun juga kian banyak. Paling sedikit, menurut PBB, ada 9.759 nyawa terenggut sejak 2006.