REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga Pengkajian Pangan, Obat dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah, perusahaan dan perseorangan yang dinilai berjasa dan berkomitmen terhadap produk halal.
Pemberian anugerah tersebut digelar sebagai dalam acara gala dinner MUI Award for Halal Commitment di Gedung Smesco Jakarta, Kamis (23/6) malam sebagai rangkaian penyelenggaraan pameran halal internasional (INDHEX) 2011.
Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar yang hadir mewakili Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sambutannya mengemukakan, momentum acara tersebut sangat penting. Namun demikian masalah halal selain produknya juga prosesnya lebih harus diperhatikan.
"Jangan bicara hanya produk halal, tapi juga bisnis yang halal. Halal bukan hanya produk, tapi juga prosesnya," kata Nasaruddin.
Ketua Komisi VIII DPR-RI Abdul Kadir Karding mengatakan, dewan saat ini sedang membahas rancangan undang-undang Jaminan Produk Halal, diharapkan dapat disahkan menjadi UU pada tahun 2011 ini.
"UU Jaminan Produk Halal, mudah-mudahan tahun ini dapat disahkan," katanya.
Pada perkembangan global saat ini menjadi kewajiban negara untuk melindungi produk yang dijamin kehalalannya. "Bagi umat masalah halal ini sangat penting, terkait dengan ibadah," tandasnya.
Adapun penerima penghargaan MUI Award for Halal Commitment perorangan, yaitu KH Hasan Basri, Prof Ibrahim Hosen, Dr HM Amin Azis, dan Hj Aisjah Girindra. Anugerah diberikan Ketua MUI KH Maruf Amin.
Anugerah juga diberikan Ketua MUI Bidang Ekonomi, Amidhan kepada Pemerintah kota Bogor untuk kategori pemerintah daerah dan dua perusahaan nasional dan dua perusahaan multinasional.
"Komitmen Pemerintah Kota Bogor, misalnya terlihat sejak beberapa tahun terakhir untuk mewujudkan Bogor sebagai kota halal. Perintisan sebagai kota halal ini merupakan yang pertama di Indonesia bahkan di dunia," ujar Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim saat membacakan pemberian anugerah.
Menerima penghargaan ini, perwakilan Pemkot Bogor pun sumringah. Ia berterima kasih dan berjanji akan berusaha lebih keras untuk membuat kota Bogor dikenal sebagai Kota Halal.
"Kami akan terus mempertahankan prestasi ini. Ke depan bukan hanya produk makanan yang disertifikai tapi juga kosmetik dan obat-obatan termasuk hiburan di kota bogor," kata Assiten Pemkot Bogor, Ade Sarif Hidayat.