REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--European Campaign untuk Pembebasan Blokade Gaza menolak alasan otoritas Israel untuk melanjutkan blokade terus menerus terhadap Jalur Gaza yang kini sudah memasuki tahun kelima secara berturut-turut. European Campaign menegaskan bahwa hidup orang Zionis Israel tidak mungkin dibangun dengan mengorbankan hidup orang-orang Palestina.
Pernyataan European Campaign ini menanggapi pembelaan yang dilakukan Dubes Zionis Israel di Washington Michel Orin terhadap blokade yang diberlakukan otoritas penjajah Israel terhadap Jalur Gaza sejak lima tahun berturut-turut dengan alasan bahwa "blokade ini adalah masalah hidup dan mati".
European Campaign menegaskan bahwa hidup orang-orang Israel tidak bisa dibangun dengan mengorbankan hidup 1,7 juta manusia Palestina yang diblokade di garis pantai yang sempit, yang kehilangan kebutuhan minimal mereka untuk hidup. Karena itu masyarakat internasional harus bergerak melakukan perannya melindungi kemanusiaan yang terancam hancur oleh keganasan penjajah Israel. Tidak boleh tinggal diam melihat orang-orang Palestina tidak bisa mendapatkan obat-obatan, makan, dan bahan bakar yang merupakan kebutuhan pokok hidup yang hilang dari Jalur Gaza."
European Campaign menegaskan, "Tidak ada satu paragrafpun dalam hukum internasional yang menyebutkan boleh menerapkan blokade terhadap Jalur Gaza, sebagaimana diklaim Israel bahwa blokade mereka terhadap Jalur Gaza tidak bertentangan dengan hukum internasional." Israel juga dinilai menutup telinga terhadap semua seruan dunia internasional yang memintanya membebaskan blokade atas Jalur Gaza, termasuk seruan tim kuartet internasional, sekjen PBB dan ratusan organisasi iternasional.
"Israel mengabaikan keputusan Dewan Keamanan PBB nomor 1860 tahun 2009, yang memerintahkan diakhirinya blokade Gaza dengan segera. Israel juga mengabaikan jalan keluar dan rekomendasi kesembilan Majlis HAM PBB tahun lalu setelah serangan Israel terhadap armada kebebasan," terang European Campaign dalam pernyataannya.
European Campaign menegaskan bahwa kapal-kapal solidaritas internasional akan bergerak ke Jalur Gaza pertengahan pekan depan, tidak peduli dengan ancaman yang dilontarkan Zionis Israel. "Semua relawan yang ada di atas kapal ini mereka adalah warga sipil dan hanya membawa bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan orang-orang Palestina di Jalur Gaza," tegas European Campaign. Karena itu tidak sepantasnya Israel melontarkan ancaman untuk menyerang armada kebebasan dan para relawan internasional yang berasal dari lebih 40 negara.