REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI menyelenggarakan tes kemampuan berbahasa Korea bagi para calon TKI serentak di lima kota, Sabtu. Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat di Malang, Jawa Timur, mengatakan tes diikuti oleh 19.919 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Tes berlangsung serentak di lima kampus kota di lima kota yakni di Universitas Islam Malang (Malang, Jatim) diikuti 2.588 orang, Universitas Pancasila (Jakarta) 5.601, Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung, Jawa Barat) 3.894 orang, Universitas Muhammadiyah Surakarta (Surakarta, Jawa Tengah) 7.371 orang, dan Universitas Muslim Indonesia (Makassar, Sulawesi Selatan) 465 orang.
Pelaksanaan seleksi program kedelapan atau "8thEPS-TOPIK" (Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean) terselenggara atas kerja sama BNP2TKI dan HRD (Human Resource Development) Korea.
Jumhur menyebutkan Korea Selatan pada 2011 memberikan kuota tenaga kerja asing sebanyak 40 ribu orang yang diperebutkan oleh 16 negara termasuk Indonesia. Ia berharap pemerintah Indonesia dapat menempatkan 10 ribu TKI ke Korea Selatan pada 2011.
Hingga 22 Juni lalu, pemberangkatan TKI ke Korea Selatan untuk 2011 telah 2.683 orang. Penempatan TKI ke Korea Selatan berlangsung atas dasar kerja sama antarpemerintah kedua negara (G to G) sejak 2004.
Pada 2004 terdapat 360 TKI yang berangkat untuk bekerja di korea Selatan, pada 2005 sebanyak 4.367 TKI, pada 2006 sebanyak 1.274 TKI, pada 2007 sebanyak 4.303 TKI, pada 2008 sebanyak 11.885 TKI, pada 2.024 TKI, pada 2010 sebanyak 3.962 TKI.
TKI di Korea Selatan bekerja di bidang perikanan, manufaktur, industri, pertanian, dan jasa.