Sabtu 25 Jun 2011 17:51 WIB

Revitalisasi Pasar Skow akan Dorong Peningakatan Nilai Perdagangan

Rep: agung sasongko/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SKOW--Potensi pasar perbatasan Papua-Papua Nugini, seperti pasar Skow sangat besar, akan tetapi potensi itu belum digarap secara optimal. Masih banyak kendala yang dihadapi pasar Skow dan membutuhkan pembenahan menyeluruh.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan pembenahan itu bisa dilakukan melalui revitalisasi pasar seperti misal, pengelolaan pasar harus ada kepastian seperti apa. Ini dilakukan guna mengoptimalkan posisi pasar yang demikian strategis.

"Tahun 2010 saja nilai perdagangannya mencapai Rp 65 miliar pertahun plus 200 ribu dollar dari sisi ekspor. Itu bisa ditingkatkan lagi," papar dia dalam dialog bersama pedagang Skow, Papua, Sabtu (25/6).

Selain perbaikan tata kelola, menurut menteri, hal lain yang harus dibenahi adalah kelancaran arus barang, persoalan lahan dan pendataan pedagang. "Kita harus memastikan hak ulayat telah dikelola dengan baik. Kedua, revitalisasi pasar harus dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Itu benar-benar harus dipastikan," papar dia.

Sehingga, sambung Menteri, dengan pengelolaan yang baik diharapkan pasar bisa memperluas kemakmuran. "Tahun depan, harusnya nilai perdagangan bisa mencapai Rp 80 miliar," kata dia.

Pasar Skow, merupakan satu dari 10 pasar percontohan yang ditetapkan Kementerian Perdagangan dalam program revitalisasi pasar tradisional. Melalui program ini, pasar Skow akan ditempati 185 pedagang, baik yang berasal dari penduduk lokal dan pedagang dari luar Papua, dan 50 kaki lima.

Menurut rencana, pembangunan pasar Skow bisa selesai November 2011. Hingga saat ini, revitalisasi pasar Skow baru selesai 50 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement