REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Sedikitnya 30 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di sebuah rumah sakit di Afghanistan, Sabtu (25/6).
Ledakan terjadi di sebuah rumah sakit di distrik Azra, timur provinsi Logar, selatan ibukota Kabul. "Para korban terdiri dari pasien dan staf medis. Pelaku bom bunuh diri mengendarai sebuah mobil SUV yang dipenuhi bahan peledak," kata seorang pejabat.
Deen Mohammad Darwish, Juru bicara Pemerintah Provinsi Logar, mengatakan sebanyak 35 orang tewas, meskipun Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan korban tewas 20 orang. "Target ledakan tidak jelas, namun yang pasti, rumah sakit diserang dan warga sipil tewas... Para korban adalah kebanyakan pasien, pengunjung dan kerabat serta petugas rumah sakit," kata Darwish.
Mohammad Zaref Nayebkhail, Direktur Kesehatan Provinsi Logar, mengatakan korban tewas bisa jauh lebih tinggi dari perkiraan kementerian dalam negeri, seiring dengan banyaknya warga yang datang ke tempat kejadian setelah ledakan, untuk memindahkan mayat kerabat mereka.
Presiden Hamid Karzai dan pemerintahnya mengutuk keras serangan itu.
"Pusat kesehatan kami bukanlah tempat kegiatan politik dan militer. Dan para staf kami tidak terlibat dalam kegiatan politik," kata Soraya Daleel, Menteri Kesehatan Masyarakat Afghanistan. "Ini merupakan tindakan yang tidak manusiawi dan kami mengutuknya!"
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Kami mengutuk serangan terhadap rumah sakit ini... Siapa pun yang melakukannya ingin mencemarkan nama Taliban," ujarnya.
Serangan ini juga dikecam keras oleh PBB. "Bangsal bersalin rumah sakit rusak parah dan kebanyakan korban adalah perempuan dan anak-anak," tegas badan tersebut dalam sebuah pernyataan.