Ahad 26 Jun 2011 18:37 WIB

Citranya Anjlok, Partai Demokrat Siap 'Cuci Gudang' Kader

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Stevy Maradona
Ruhut Sitompul
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai kasus korupsi yang menerpa Partai Demokrat menjatuhkan angka kepercayaan publik terhadap kemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhyono.  Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia, angka kepercayaan publik hanya 47,2 persen atau terendah selama SBY memimpin. 

Menurut Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat   Ruhut Sitompul hasil poling LSI akan menjadi pembelajaran dan introspeksi  partai Demokrat.  Upaya pembenanah dilakukan dengan tetap mengusung jargon pencegahan dan pembertasan korupsi.

"Seperti yang saya katakan kami sedang kena puting beliung. Beberapa kader kami ada yang kena kasus korupsi,"ujarnya, di sela-sela peringatan puncak Hari Anti Narkoba Internasional, Ahad (26/6).

Oleh karena itu, lanjutnya, tidak ada jalan lain yakni dengan melakukan 'cuci gudang'. Maksudnya,  yakni dengan pembersihan di internal. Siapapun  kader Partai Demokrat apabila terbukti ada sinyalemen terkena kasus korupsi maka secara etika diberikan sanksi secara etik.

Termasuk, tambah Ruhut, sejumlah nama yang sebelumnya disebut oleh Nazaruddin. LSI  menilai kasus Nazaruddin menjadi salah satu bola panas ditubuh partai demokrat. Penanganan kasus itu turut membuat  survei terhadap kepemimpinan SBY in menurun. 

Soal kasus Nazaruddin ini, menurut  Ruhut  Komisi Pemberantasa Korupsi patut disalahkan. Karena KPK tidak profesional dalam pencegahan Nazaruddin ke luar negeri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement