REPUBLIKA.CO.ID, CORSICA – Sebuah kapal Prancis yang membawa bantuan kemanusiaan dan enam aktivis telah berlayar dari kota pelabuhan Corsica untuk bergabung dengan Armada Gaza.
Kapal bernama Dignité (Martabat) ini berlayar menuju perairan pesisir Yunani pada Sabtu (25/6) untuk bergabung dengan sisa peserta dalam armada tersebut.
Seluruh armada akan berlayar ke Jalur Gaza pekan depan dari berbagai pelabuhan di Mediterania. "Semua kapal, termasuk dua kapal kargo yang membawa perbekalan medis harus mencapai pelabuhan Gaza pada akhir pekan depan," kata koordinator Prancis, Julien Rivoire, kepada AFP.
Sementara itu, Angkatan Laut Israel tidak akan mengizinkan armada baru datang untuk mematahkan blokade di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengkritik para aktivis yang berencana mendobrak blokade Israel di Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa upaya mereka tidak diperlukan atau tidak berguna dalam membantu rakyat Palestina di Gaza.
"Tujuan dari penyelenggaraan konvoi tampaknya hanya untuk memprovokasi Israel. Dan Israel memiliki hak yang harus dilakukan untuk mempertahankan diri," bela Clinton.
Komandan Angkatan Laut Israel, Laksamana Eliezer Marom, menyerukan para pemimpin dunia untuk memaksakan semua otoritas mereka agar mencegah keberangkatan armada yang dituding provokatif tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika