REPUBLIKA.CO.ID,ATHENA--Sejumlah orang tak dikenal disinyalir punya hubungan dengan dinas intelijen Zionis Mossad, Senin (27/6) merusak salah satu kapal milik Flotilla 2 di salah satu pelabuhan Yunani, sebelum kapal ini bertolak ke Gaza.
Romi Abduh, anggota Eropa Campaign dalam pernyataan persnya kemarin mengatakan, sejumlah personel tak dikenal menyabot mesin penggerak salah satu kapal yang akan digunakan Flotilla 2 menuju Gaza. Namun tim teknisi sudah bergerak untuk mengadakan perbaikan pada mesin tersebut dan diperkirakan membutuhkan dua hari.
Dengan kejadian ini, Abduh mengecam tindakan provokativ Zionis yang semakin represif terhadap Flotilla. Ia menegaskan, anggota Flotilla akan tetap berangkat menuju Gaza walau kesulatan apapun yang menghadang. Ia minta masyarakat internasional untuk bersikap menanggapi pembajakan yang dilakukan Zionis akhir-akhir ini.
Abduh mengisyaratkan, pemerintah Yunani pun tampak mendapat tekanan dari Israel agar menghalang-halangi lajunya Flotilla, hingga mereka mengambil langkah-langkah teknis terkait kompleksitas prosedur administrasi demi menghalangi pergerakan Flotilla. Dua perusahaan asuransi menarik kerja samanya untuk memberikan jaminan bagi kapal-kapal yang akan berlayar ke Gaza. Semua itu atas desakan dari pihak Zionis.
Israel telah menggunakan berbagai cara untuk menghalangi lajunya Flotilla, terutama dengan mengancam akan melakukan serangan militer pada flotilla dan anggotanya, sebagaimana terjadi pada tahun lalu.
Namun ditegaskan Romi, Eropa Campaign salah satu peserta pada Freedom Flotilla 2 tetap akan melaksanakan tekadnya mengiurimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, walau berbagai ancaman datang menghadang, tukasnya.