REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Pemberontak Libya yang kekurangan uang telah menerima 100 juta dolar (70 juta euro) pertama dari dana yang dibentuk oleh para donor internasional, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, Rabu. Dewan Transisi Nasional (TNC), kepemimpinan politik pemberontak yang bermarkas di kota Benghazi di Libya timur, telah menerima uang itu pekan lalu untuk membayar gaji dan membeli bahan bakar, kata Hague pada para anggota dewan di parlemen Inggris.
"Pada pekan lalu, mereka telah menerima 100 juta dolar pertama dana internasional melalui mekanisme keuangan sementara yang diadakan oleh kelompok kontak untuk kebutuhan pokok gaji dan bahan bakar," katanya. Pemberontak, yang berperang untuk menggulingkan pemimpin Libya Muamar Gaddafi, telah mengeluh pada awal bulan ini bahwa mereka telah hampir kehabisan uang dan belum menerima apapun dari kira-kira satu miliar dolar yang dijanjian oleh para donor internasional.
Pada satu pertemuan awal bulan ini di Abu Dhabi dari kelompok kontak mengenai Libya, aliansi negara dan organisasi internasional, para donor yang mencakup Italia dan Prancis telah berjanji untuk membantu mereka dengan uang dan pasokan.
Pemberontak itu -- yang tak bisa mendapat keuntungan segera dari kekayaan minyak negara itu yang sangat besar karena infrastruktur rusak -- tergantung pada pemberian asing untuk membayar bagi pelayanan dasar dan pemberontakan mereka yang dipimpin sebagian besar oleh sukarelawan.
Pemberontakan terhadap Gaddafi mulai pada pertengahan Februari lalu dan pasukan internasional, yang mencakup Inggris, telah melancarkan serangan udara di Libya pada Maret berdasarkan sebuah resolusi PBB yang ditujukan untuk melindungi warga sipil dari serangan pasukan pemimpin veteran tersebut.