Kamis 30 Jun 2011 13:36 WIB

Nah Lho...Hanya 9 Persen Rakyat Indonesia yang Dukung PLTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hasil riset pasar sebuah perusahaan menyebutkan hanya sembilan persen warga Indonesia yang mendukung listrik dari nuklir. Lalu sisanya, yakni 24 persen agak mendukung,34 persen agak menentang dan 33 persen sangat menentang.

Di Indonesia sebelumnya 67 persen responden sangat menentang nuklir untuk menghasilkan listrik sebelum ada bencana di Jepang. Angka penentang itu melonjak menjadi 72 persen akibat bencana di Fukushima Jepang, kata perusahaan survei Ipsos dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (30/6).

Mengenai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di masa yang akan datang, sekitar 28 persen masyarakat Indonesia menyatakan bisa meneruskannya, sedangkan 72 persen ingin menghentikannya.

Survei yang dilakukan Ipsos mengenai reaksi Indonesia terhadap bencana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ((PLTN) Fukushima, Jepang termasuk 23 negara lainnya di dunia. Namun masyarakat yang mendukung nuklir sebagai penghasil listrik adalah India sebesar 28 persen dan negara yang menentang Italia sebesar 61 persen .

Masyarakat dunia yang menentang energi nuklir untuk menghasilkan listrik sekitar 26 persen YANG dipengaruhi bencana di Jepang. Negara yang memiliki warga terbanyak menentang tenaga nuklir sebelum terjadi bencana di Jepang adalah Italia dan Swedia, masing-masing 80 persen sedangkan Korea Selatan menentang tenaga nuklir karena terjadi bencana di Jepang sebesar 66 persen .

Survei itu menyebutkan dukungan dunia untuk energi nuklir saat ini menurun dari 54 persen menjadi 38 persen (turun 16 poin) dan menjadi lebih rendah dari dukungan dunia terhadap batu bara (48 persen).

Dukungan tertinggi terhadap penghasil listrik adalah dari tenaga surya sebesar 97 persen tenaga angin sebesar 93 persen, tenaga hidroelektrik sebesar 91 persen, tenaga gas alam sebesar 80 persen, batu bara 48 persen dan terakhir tenaga nuklir sebesar 38 persen.

Negara yang menginginkan penghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir adalah Brazil sebesar 89 persen dan negara yang mendukung kelanjutan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Polandia sebesar 52 persen.

Kekhawatiran terhadap dampak bencana Fukushima berimbas pada produk yang diekspor dari Jepang ataupun produk yang selalu dihubungkan dengan Jepang dihindari warga dunia yaitu ikan sebesar 45 persen, rumput laut sebesar 44 persen, restoran yang menyajikan sushi sebesar 41 persen, buah-buahan 40 persen, nasi 38 persen, dan mie sekitar 37 persen.

Survei dilaksanakan di 24 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia, Argentina, Australia, Belgia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, Inggris Raya, Hongaria, India, Italia, Jepang, Mexico, Polandia, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Turki dan Amerika Serikat.

Sebuah sampel internasional dari 18.787 orang dewasa berusia 18-64 di Amerika Serikat dan Kanada, dan usia 16-64 di negara lainnya diwawancara antara 6 hingga 21 April 2011 melalui sistem panel online Ipsos.

Kurang lebih 1000 ditambah individual berpartisipasi di setiap negara kecuali Indonesia, Argentina, Meksiko, Polandia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Swedia, Rusia dan Turki dimana setiap negaranya masing-masing 500 plus sampel.

Ipsos di Indonesia adalah subsidiari dari Ipsos SA, survei riset independen dan berada dalam ranking lima besar perusahaan riset global yang berdiri pada tahun 1975 di Paris - Perancis dan terdaftar dalam Bursa Saham Paris pada tanggal 1 Juli 1999.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement