REPUBLIKA.CO.ID,TAMALE - Minimnya promosi Islam di Afrika membuat syiar Islam di Benua Hitam berjalan mandek. Prihatin dengan kondisi itu, ulama Ghana menantang pemuda Muslim Ghana dan Afrika untuk mempromosikan Islam lewat musik.
Ulama Ghana, Kuiwura Alhaji Alhassa Seide, mengatakan sudah saatnya bagi pemuda Muslim Ghana dan Afrika yang berbakat di bidang musik untuk melakukan retropeksi dan mendefinisikan ulang lirik musik sekaligus berpikir bagaimana mereka bisa berkarya dan berdakwah. "Mereka seharusnya mencontoh musisi gereja," kata dia seperti dikutip Allafrica.com, Jum'at (1/7).
Pemimpin Jamaah Haji Ghana tahun 2010 ini mengatakan bahwa 90 persen musisi di utara Ghana adalah Muslim. Namun, sebagian besar dari mereka telah gagal memanfaatkan bakatnya untuk berdakwah.
Kuiwura menilai situasi berbeda justru terjadi pada pemuda Gereja. Mereka cenderung berkomitmen mengedepankan musik gospel sebagai promosi agama.
Prihatin dengan kondisi itu, Kuiwura bertemu dengan musisi Muslim di Tamale. Dalam pertemuan itu, Kuwaira meminta musisi Muslim untuk menggunakan kemampuan mereka guna mempromosikan ajaran Islam sesuai dengan apa yang diteladankan Nabi Muhammad SAW. Guna mendukung niatnya, Kuiwura menggandeng ulama di Arab Saudi untuk membuat Islam lebih dikenal di Afrika.
"Jika musisi di Dagbon dan daerah Utara memutuskan untuk menjauh sepenuhnya dari politik dan isu kepala suku, mereka dapat menggunakan musik mereka untuk mengirim pesan rekonsiliasi kepada orang-orang yang sekarang bertikai," kata dia.
Menurut Kuiwura, musik adalah solusi terbaik dalam menyelesaikan sengketa ketimbang aksi kekerasan dan balas dendam.