REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kabareskrim Polri, Komjen Ito Sumardi, disebut-sebut melakukan pertemuan dan menerima sejumlah uang dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Namun Ito membantahnya dan mengatakan jika tidak pernah bertemu dengan Nazaruddin selama satu tahun terakhir.
"Saya dan Pak Nazaruddin terus terang saja sudah hampir satu tahun tak bertemu, bahkan berkomunikasi pun tidak pernah," kata Kabareskrim Polri, Komjen Ito Sumardi, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/7).
Namun ia mengakui adanya catatan yang ditemukan KPK terkait adanya pemberian uang sebesar 50 ribu dolar AS dari Nazaruddin kepada dirinya. Namun, menurutnya, hal itu harus dikonfirmasikan terlebih dahulu.Ia menilai hal itu dibuktikan dulu kebenarannya, apakah memang betul catatan itu diberikan siapa, dari mana, tempat dan waktu.
Ia pun menegaskan, tidak pernah ada uang dari Nazaruddin. Ia juga berkelit mengaku tidak mengetahui bagaimana sampai ada catatan tersebut. "Mungkin saja ada rencana mau memberikan tapi tidak jadi memberikannya, kan bisa saja," kilahnya.