Selasa 05 Jul 2011 12:56 WIB
KH Zainuddin MZ Berpulang

Pesan Terakhir Zainuddin MZ untuk Warga Bekasi

Ilustrasi
Foto: irdhamapriadi.wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI - Dai Sejuta Umat, Zainuddin MZ, menyampaikan pesan terakhirnya kepada masyarakat Bekasi untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat sebelum wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Selasa (5/7). Pesan itu disampaikan Zainuddin dalam kesempatan ceramahnya di Bekasi, Ahad (3/7), masing-masing di Masjid Mujahidin Cibarusah, Kabupaten Bekasi, dan di Perumahan Bumi Suzuki Permai, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Ceramah Zainuddin MZ terkait Isra Miraj itu mengangkat tema pentingnya menjaga persatuan umat Islam untuk menciptakan generasi yang Mujahid, berani memberantas kemaksiatan dan memerangi korupsi.

"Semua itu berawal dari dalam diri sendiri. Setiap Muslim harus memilik semangat Mujahid yang siap berjuang untuk menegakkan siar Islam, memberantas kemaksiatan dan memerangi korupsi. Untuk itu, umat Islam harus bersatu dan jangan mau dipecah belah," kata Zainuddin saat itu.

Sementara dalam ceramahnya di Perumahan Bumi Suzuki Permai pada petang harinya, Zainuddin kembali mengingatkan umat Islam di wilayah setempat agar bersatu menjaga kerukunan dan kekompakan dalam rangka menyebarkan kebaikan sesama manusia. "Setiap muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari bukan saling bertanding untuk menjadi yang terhebat,'' pesannya. ''Umat muslim harus bisa bersatu memberantas kemaksiatan, apalagi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.''

Zainuddin MZ meninggal diduga akibat mengidap tekanan darah tinggi dan masalah pada kolesterol. Ia sudah sering mengecek kesehatan secara rutin ke berbagai rumah sakit di Jakarta, di antaranya RS Gandaria, RS Pondok Indah dan RS Pertamina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement