Selasa 05 Jul 2011 13:32 WIB

Warga Padati Masjid Guna Shalatkan Zainuddin MZ

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif
Ratusan pelayat memadati rumah duka almarhum KH Zainuddin MZ di Jakarta, Selasa (5/7).
Foto: Antara
Ratusan pelayat memadati rumah duka almarhum KH Zainuddin MZ di Jakarta, Selasa (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ratusan jamaah semenjak memadati masjid guna melakukan penghormatan terakhir kepada Zainuddin MZ. Mereka khwatir tidak mendapatkan tempat ketika Zainuddin MZ hendak dishalatkan.

Pantauan terakhir Republika, Selasa (4/7), sebagian besar jamaah yang memadati masjid merupakan warga setempat. Sisanya, sejumlah ormas Islam dan Betawi serta para wartawan media cetak maupun elektronik.

"Iya mas, saya tidak mau ketinggalan," kata Dwi, warga Gandari yang rumahnya terletak dibelakang persis rumah Zainuddin Mz.

Ironisnya, mereka yang memadati masjid tidak membacakan surat yassin selayaknya yang harus dilakukan seorang Muslim ketika sanak-saudaranya meninggal dunia. Terlihat hanya ada satu orang yang membaca Yassin. Sisanya hanya melihat-lihat siapa saja tokoh yang datang.

Sebagai informasi, jenazah Zainuddin MZ akan dishalatkan pada pukul 15.00 WIB di masjid Fajrul Islam, depan rumah almarhum. Selanjutnya almarhum bakal dimakamkan tak jauh dari masjid.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتَ النَّبِيِّ اِلَّآ اَنْ يُّؤْذَنَ لَكُمْ اِلٰى طَعَامٍ غَيْرَ نٰظِرِيْنَ اِنٰىهُ وَلٰكِنْ اِذَا دُعِيْتُمْ فَادْخُلُوْا فَاِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوْا وَلَا مُسْتَأْنِسِيْنَ لِحَدِيْثٍۗ اِنَّ ذٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِى النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيٖ مِنْكُمْ ۖوَاللّٰهُ لَا يَسْتَحْيٖ مِنَ الْحَقِّۗ وَاِذَا سَاَلْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَاسْـَٔلُوْهُنَّ مِنْ وَّرَاۤءِ حِجَابٍۗ ذٰلِكُمْ اَطْهَرُ لِقُلُوْبِكُمْ وَقُلُوْبِهِنَّۗ وَمَا كَانَ لَكُمْ اَنْ تُؤْذُوْا رَسُوْلَ اللّٰهِ وَلَآ اَنْ تَنْكِحُوْٓا اَزْوَاجَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖٓ اَبَدًاۗ اِنَّ ذٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمًا
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali jika kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu dipanggil maka masuklah dan apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mengganggu Nabi sehingga dia (Nabi) malu kepadamu (untuk menyuruhmu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah.

(QS. Al-Ahzab ayat 53)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement