REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Demonstasi mewarnai di depan gedung DPR. Ratusan massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) merangsek masuk gedung dewan. Mereka datang memakai baju perpaduan warna hitam dan kuning berlogo GMBI.
Kebanyakan juga memakai sebuah helm berwarna merah dan topi. Mereka memaksa anggota dewan dari Komisi III dan Pimpinan DPR untuk menemui mereka di depan gedung. Jika tidak massa akan bergerak masuk dalam gedung.
Dalam aksi tersebut, sempat terjadi kericuhan. Mereka memaksa pihak kepolisian membukakan pintu gerbang. Massa kemudian berusaha mendorong gerbang itu hingga terbuka dan hal tersebut berhasil dilakukan. Polisi dengan tameng pun sudah berjaga-jaga.
"Kami meminta kembalikan UUD 1945 dan Pancasila. Hukum mati koruptor sebagai kejahatan luar biasa. Cabut mandat SBY dan Boediono selaku Presiden dan Wapres," seru salah seorang orator unjuk rasa, Selasa.
Akibat usaha demontran pos penjaga yang ada di pintu depan rusak. Kaca-kacanya pecah karena dilempari batu. Pot-pot besar pun dirusak para demonstran.
Tak berapa lama, anggota dewan dari Komisi III, Edi Ramli Sitanggang dan Abu Bakar Alhabsyi menghampiri para demontran. Mereka berjanji akan mendialogkan tuntutan demonstran.
"Sekarang, kita menerima mereka tidak begitu maksimal. Karena itu, kita akan memfasilitasi mungkin minggu depan. Kita setiap minggu menerima aspirasi dari masyarakat. Kita terima masukan ini, kita sampaikan, dan kita nanti dialogkan," katanya.