Selasa 05 Jul 2011 14:11 WIB
KH Zainuddin MZ Berpulang

Kementerian Agama Sering Dapat Masukan dari Almarhum Zainuddin MZ

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Suasana haru meliputi rumah duka KH Zainuddin MZ di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (5/7).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Suasana haru meliputi rumah duka KH Zainuddin MZ di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Saat umat Islam tengah digempur dengan berbagai isu seperti kekerasan dan keberadan aliran sesat, almarhum Zainuddin MZ merupakan sosok yang paling gelisah.

"Beliau berulang kali menelpon saya untuk meminta Kementerian Agama meluruskan apa yang menimpa umat Islam," papar Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nazaruddin Umar, kepada republika.co.id, Selasa (4/7).

Menurut dia, kebiasaan itu dilakukannya ketika ada kebijakan kementerian Agama yang dianggap tidak tepat. Beliau bahkan tak segan untuk menegur apabila kebijakan yang diambil itu merugikan umat Islam. "Beliau kritis," kata dia.

Nazaruddin menilai sosok almarhum memang tidak menyukai berkoar-koar di depan media massa saat dirinya gelisah. Beliau lebih memilih untuk menghubung pihak yang terkait langsung. "Inilah kemuliaan beliau," pungkas Nazaruddin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement