Selasa 05 Jul 2011 16:46 WIB

Ahmad Yani Merapat ke Muqowam, Kubu SDA Tenang-tenang Saja

Rep: c41/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dua kandidat pesaing Suryadharma Ali akhirnya memutuskan untuk menggabungkan kekuatan di detik-detik akhir pemilihan Ketua Umum PPP Periode 2011-2016. Namun penyatuan ini telah lama diperhitungkan kubu pemenangan SDA.

Ketua Tim Pemenangan Akhmad Muqowam, Tengku Taufiqulhadi, mengabarkan penggabungan ini setengah jam usai pertemuan antara Muqowam dan Ahmad Yani di Hotel Hyatt, Bandung. "Ahmad Yani bersedia bergabung dengan Akhmad Muqowam," ujar tengku di Media Center Hotel Panghegar, Bandung, Selasa (5/7).

Dipaparkannya, bahwa Ahmad Yani mendatangi langsung hotel Hyatt, tempat Muqowam bermarkas selama Muktamar VII PPP berlangsung hingga Rabu esok. Kepada Muqowam, Yani menyatakan sudah menyerukan kepada Sahabat Ahmad yani, sebutan bagi pendukungnya untuk mengalihkan suaranya kepada Muqowam.

"Alasan Pak Yani, sudah saatnya menggabungkan suara-suara yang menginginkan perubahan." Tengkku meyakinkan bahwa tidak ada perjanjian balas budi yang akan diterima Yani jika kemudian Muqowam berhasil meraih kursi Ketua Umum PPP.

Sebelumnya, Muqowam sudah mendapatkan dukungan dari mantan calon kandidat lainnya, Muchdi Pr. Dengan dukungan Muchdi, kubu Muqowam yakin akan mampu meraih 61 persen suara saat pemilihan. Dengan masuknya Yani dalam barisan, Tengku belum bisa mengkalkulasi penambahan suara nanti. "Mudah-mudahan signifikan," doa Taufik.

Menjawab perkembangan ini, Tim Sukses SDA, Romahurmuzy, menyatakan tidak terkejut dengan masuknya YAni dalam barisan Muqowam. "Penggabungan ini barang lama yang dibungkus dengan kemasan baru," ujar Romy.

Sejak lama, kubu SDA sudah memperhatikan bahwa Yani dan Muqowam ibarat pesawat tempur yang meluncur dari landasan yang sama namun melakukan manuver terpisah sekadar mencari dukungan suara. "Ujung-ujungnya pasti bersatu."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement