REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) membuat keputusan final melarang pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam Kongres PSSI di Solo pada 9 Juli mendatang. Ini artinya harapan sejumlah pemilik suara yang tergabung dalam Kelompok 78 (K-78) itu praktis pupus.
George dan Arifin dianggap telah melanggar ketentuan dan mekanisme peraturan PSSI yang diakui FIFA. Keterlibatan dalam Liga Premier Indonesia (LPI) menjadi acuan untuk menetapkan sanksi final. “Seperti yang sudah kami beritahukan sebelumnya, keputusan Komite Eksekutif FIFA tanggal 30 Maret 2011 dan keputusan Komisi Darurat tanggal 4 April itu tetap berlaku. Tidak ada perubahan,” ungkap FIFA lewat pesan elektronik kepada Republika, Selasa (5/7).
Karenanya, FIFA mengimbau kepada seluruh pihak yang terkena sanksi untuk mematuhi aturan otoritas sepak bola dunia. Sanksi yang dijatuhkan, lanjut FIFA, telah melewati sejumlah pertimbangan, termasuk saran dari otoritas sepak bola Indonesia.
Secara spesifik FIFA tidak menyebut nama George dan Arifin, melainkan empat calon ketua, termasuk di dalamnya Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie. “Empat calon tetap tidak bisa mencalonkan diri. Surat ini telah kami sampaikan pada Komite Normalisasi dan belum pernah kami ubah,” tulis FIFA Media Departement.