Rabu 06 Jul 2011 14:18 WIB

Pemerintah Dinilai Lamban Merespon Informasi Singapura Soal Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Badan Pengurus Setara Institute for Democracy and Peace, Hendardi menilai pemerintah Indonesia lamban menindaklanjuti informasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura terkait keberadaan tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games, M Nazaruddin.

Hendardi melalui siaran pers, Rabu (6/7), mengatakan, Kemlu Singapura telah menyampaikan informasi keberadaan Nazaruddin yang meninggalkan Singapura sebelum dijadikan tersangka. Pemerintah dinilai bukan hanya tidak mau jujur kepada publik tapi juga lamban merespons informasi otoritas Singapura.

"Informasi tersebut seharusnya ditengok sebagai bentuk kerja sama positif dalam kerangka mutual legal assistance (MLA)," katanya. Ketidakjujuran pemerintah ini, kata dia, secara langsung telah menumbuhkan sikap xenophobia publik Indonesia pada Singapura. Hendardi juga menuding sikap itu digunakan sebagai alat kampanye politik sebagian pengurus Partai Demokrat untuk menghindar dari tanggung jawab ikut membawa pulang Nazaruddin yang getol mengecam di Singapura.

"Ada kesan semakin kuat bahwa pemerintah dan pengurus Demokrat tidak menghendaki Nazaruddin untuk kembali. Mereka ogah-ogahan bertindak dan menanggapi info dari Kemlu Singapura dan hanya bermain kata-kata ke publik," ujar Hendardi.

Sebelumnya, Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, menyatakan informasi dari juru bicara kementerian luar negeri Singapura dalam situs resminya tentang posisi Nazaruddin yang tidak di Singapura merupakan informasi terkini, terkait tersangka kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Menlu (Marty Natalegawa-red), jadi dipastikan Nazaruddin tidak berada di Singapura, tentu dengan kerja sama pihak kepolisian dengan 'counter part' dari negara lain bisa memberikan ada informasi ada dimana," kata Julian dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (6/7).

Julian mengatakan mengenai informasi dari Kemlu Singapura, Presiden baru mengetahui hal tersebut dan telah mendapat laporan mengenai hal tersebut. "Memang baru diumumkan, tapi Kemlu Singapura mengatakan, ini sudah diinformasikan," kata Julian.

Ketika ditanya apakah sudah diketahui keberadaan Nazaruddin selanjutnya, Julian mengatakan sudah diketahui, namun untuk kepentingan penyelidikan tidak bisa diungkapkan ke publik.

"Sesungguhnya memang kami juga menerima info itu. Namun saya tidak bisa menyampaikan ini ke publik karena ini keperluan upaya pihak yang memiliki otoritas, terutama pihak kepolisian yang sedang bekerja. Oleh karena itu kita tunggu bersama, tentu dengan komunikasi yang terjalin sesama anggota ASEAN yang lain, kita harapkan keberadaan saudara Nazaruddin bisa segera diketahui," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement