REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon diperkirakan akan tiba di Khartoum pada Jumat, untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Sudan mengenai isu-isu yang beredar antara Sudan utara dan selatan, demikian kantor berita resmi SUNA melaporkan Rabu (6/7).
SUNA mengatakan, pembicaraan Ban Ki-moon di Khartoum akan fokus pada kemajuan dalam pelaksanaan Perjanjian Perdamaian Menyeluruh (CPA) dan isu-isu perbedaan antara Sudan utara dan selatan, termasuk sengketa Abyei.
Sekretaris Jenderal PBB kemudian akan meninggalkan ibu kota Sudan Utara ke Juba, ibukota Sudan Selatan, untuk berpartisipasi dalam deklarasi kemerdekaan Sudan Selatan.
Pada 9 Juli, Sudan Selatan secara resmi akan mendeklarasikan kemerdekaan sesuai dengan hasil referendum tentang penentuan nasib sendiri bagi Sudan Selatan. Referendum dilakukan pada 9 Januari 2011, di mana lebih dari 98 persen dari warga selatan memilih untuk pemisahan.
Banyak isu yang masih beredar antara Sudan utara dan Sudan selatan, termasuk masalah minyak, demarkasi perbatasan, utang eksternal dan wilayah Abyei. Wilayah yang kaya minyak dan gas di perbatasan Sudan Utara dan Sudan Selatan itu diberi kesempatan untuk melaksanakan referendum sendiri, untuk menentukan sebagai bagian Sudan Utara, Selatan atau lainnya.
Semula akan diselenggarakan pada Januari, tapi referendum hingga kini belum dilakukan karena berbagai persoalan teknis yang perlu penyelesaian, antara lain menyangkut warga yang berhak memilih.