Kamis 07 Jul 2011 11:10 WIB

Nazaruddin tidak Pernah Cerita Mau Tinggalkan Singapura

Rep: C41/ Red: Didi Purwadi
Sutan Bhatoegana
Foto: Republika
Sutan Bhatoegana

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sutan Bhatoegana, rekan politisi sekaligus sahabat Muhammad Nazaruddin,  meyakini bekas Bendahara Umum Demokrat itu masih berada di Singapura. Selama pembicaraan via telepon atau pesan singkat Blackberry pun, Nazaruddin tidak pernah bercerita akan keluar dari Negeri Singa itu.

Bahkan, keyakinan ini diperkuat setelah Nazaruddin kembali menghubunginya pada 28 Juni lalu. Buronan KPK itu masih menghubungi Sutan menggunakan nomor telepon Singapura. "Dia mengajak saya bertemu," kata Sutan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (7/7).

Sutan merupakan tim komunikasi Partai Demokrat yang bersama dua rekan lainnya menemui Nazaruddin di Singapura. Saat bertatap muka itu, Nazaruddin tidak sekalipun mengungkapkan kemungkinan untuk pergi meninggalkan Singapura.

"Bisa saja ketika dicek pemerintah Singapura, tidak ketemu. Tapi, saya percaya yang bersangkutan masih berada di Singapura," katanya.

Pemerintah Singapura melalui Kementerian Luar Negri Singapura menginformasikan Nazaruddin sudah tidak berada di negerinya beberapa waktu sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 30 Juni. Sutan kembali mencoba menghubungi Nazaruddin pada Kamis (7/7) pagi tadi. Dari dua kontak yang disimpannya -- Nz Singapore dan Nz Sin 02 -- tidak ada satupun yang bisa dihubungi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement