Kamis 07 Jul 2011 18:30 WIB

Pengunduran Diri Sultan akan Diikuti Pengurus Daerah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Johar Arif
Sultan Hamengku Buwono X pada sebuah acara Nasional Demokrat.
Foto: Antara
Sultan Hamengku Buwono X pada sebuah acara Nasional Demokrat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sekjen Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Daerah istimewa Yogayakarta (DIY), Widihasto Saputro, mengatakan mundurnya Sultan Hamengku Buwono X dari Nasdem akan diikuti pengurus Nasdem DIY lainnya.

Ia mengatakan Nasdem tidak lagi sesuai dengan visi awalnya sebagai organisasi masyarakat bukan partai politik. ''Awalnya kita berangkat dari kesadaran untuk menuju perubahan, tapi setelah muncul menjadi partai, maka kita merasa Nasdem akan berbeda,'' tutur dia di Galangpress Yogyakarta, Kamis (7/7).  

Ia mengatakan secara formal DPW Nasdem DIY belum mengadakan rapat  karena pimpinan DPW GKR Pembayun berada di luar kota. Rencananya Senin (11/7) pengurus inti Nasdem DIY yang berjumlah lima orang akan melakukan rapat dan menentukan sikap.

Hasto mengatakan secara tujuan dan pergerakan parpol Nasdem akan berorientasi pada kekuasaan. Hal itu berbeda jika Nasdem bertahan sebagai ormas, yang akan memiliki pergerakan lebih luas dibanding partai. ''Jika Nasdem berubah menjadi partai justru akan menjadi lebih sempit, karena hanya politik saja,'' ungkap dia.

Pada rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Jakarta Februari lalu, kata Hasto, Nasdem belum memiliki arah menjadi partai. Namun, dalam perjalanan waktu, DPW DIY terkejut dengan adanya pihak yang mendaftarkan Nasdem sebagai parpol ke Kemenhukham.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement