REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sekjen Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Daerah istimewa Yogayakarta (DIY), Widihasto Saputro, mengatakan mundurnya Sultan Hamengku Buwono X dari Nasdem akan diikuti pengurus Nasdem DIY lainnya.
Ia mengatakan Nasdem tidak lagi sesuai dengan visi awalnya sebagai organisasi masyarakat bukan partai politik. ''Awalnya kita berangkat dari kesadaran untuk menuju perubahan, tapi setelah muncul menjadi partai, maka kita merasa Nasdem akan berbeda,'' tutur dia di Galangpress Yogyakarta, Kamis (7/7).
Ia mengatakan secara formal DPW Nasdem DIY belum mengadakan rapat karena pimpinan DPW GKR Pembayun berada di luar kota. Rencananya Senin (11/7) pengurus inti Nasdem DIY yang berjumlah lima orang akan melakukan rapat dan menentukan sikap.
Hasto mengatakan secara tujuan dan pergerakan parpol Nasdem akan berorientasi pada kekuasaan. Hal itu berbeda jika Nasdem bertahan sebagai ormas, yang akan memiliki pergerakan lebih luas dibanding partai. ''Jika Nasdem berubah menjadi partai justru akan menjadi lebih sempit, karena hanya politik saja,'' ungkap dia.
Pada rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Jakarta Februari lalu, kata Hasto, Nasdem belum memiliki arah menjadi partai. Namun, dalam perjalanan waktu, DPW DIY terkejut dengan adanya pihak yang mendaftarkan Nasdem sebagai parpol ke Kemenhukham.