Kamis 07 Jul 2011 20:57 WIB

Pius Lustrilanang: Renstra untuk Perkuat Kelembagaan DPR

JAKARTA - Rencana Strategis (Renstra) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2010-2014 dibentuk untuk memperkuat kelembagaan DPR di dalam sistem ketatanegaran Indonesia. Hal itu dikatakan Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Pius Lustrilanang, dalam diskusi Sosialisasi Renstra DPR di kampus Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (6/7).

Pius memaparkan lembaga DPR yang kuat merupakan amanat konstitusi. “DPR yang kuat akan menjadi penyeimbang bagi eksekutif, sehingga bisa melakukan fungsi kontrol dan menjalankan check and balances,” ucap Pius menjelaskan.

 Pius Lustrilanang (F-P.Gerindra) yang menjadi pimpinan rombongan BURT kali ini menjelaskan, pihaknya sengaja memilih Unram untuk melakukan sosialisasi Renstra sekaligus menyerap aspirasi untuk perbaikan Renstra ke depan. Unram merupakan salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Kawasan Timur Indonesia.

Ia mengatakan, tujuan sosialisasi Renstra DPR 2010-2014 adalah untuk menyebarluaskan kepada pemangku amanah mengenai rencana lima tahunan DPR termasuk agenda prioritas yang akan dicapai. Disamping itu untuk memberikan penjelasan serta pemahaman yang objektif tentang permalasahan atau kegiatan lembaga DPR, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.

 Pius menambahkan, Visi dan Misi Renstra dijabarkan melalui tujuh prioritas pencapaian DPR RI lima tahun ke depan. Di antaranya penguatan lembaga, penguatan kehumasan DPR RI, kemandirian pengelolaan anggaran DPR RI, pengembangan prasarana utama, perpusatakaan parlemen, penguatan sarana representasi, dan pengembangan E-Parliament.

Pembantu Rektor I Unram, Prof. Lalu Wira Sapta Karyadi, mengatakan pihaknya berterima kasih kepada anggota BURT DPR yang telah memilih Unram sebagai salah satu lokasi sosialisasi dan menyerap aspirasi untuk kawasan timur Indonesia. "Unram memang sudah beberapa kali menjadi lokasi kunjungan kerja bagi anggota DPR dalam rangka menyerap aspirasi di daerah, " ujarnya.

Dalam sesi diskusi sejumlah pakar Unram menyampaikan pendapat dan masukannya. Pakar ekonomi Universitas Mataram , DR Fauzy Agam Renstra mengatakan, Renstra perlu disusun kembali atau diterjemahkan kembali ke dalam renstra masing-masing komisi, sehingga komisi sebagai alat kelengkapan dewan dapat menjalankan fungsi dengan baik dan terarah.

 Anggota BURT DPR RI, Josef A Nae Soi (F-PG) mengatakan, DPR mempunyai 3 masalah penting, yaitu ketiadan pedoman, kealfaan jalur, dan kekosongan asumsi. Josef mengungkapkan dengan adanya Renstra diharapkan bisa mengisi kekosongan-kekosongan tersebut. “Banyak yang berpendapat SWAT analysis yang dilakukan dalam Renstra masih kurang,” ujarnya. Untuk itu masukan-masukan dan pendapat para akademisi diharapkan dapat mengisi kekosongan asumsi tersebut. ‘’Melalui masukan diskusi ini, kami dapat masukan bagi perbaikan Renstra ke depan,’’ ucapnya berharap.    

Sosialisasi Renstra ke Unram kali ini diikuti 10 orang anggota BURT DPR, yaitu Pius Lustrilanang (Ketua Tim), Muslim (F-PD), Agung Budi Santoso (F-PD), Agus Bastian (F-PD), Rinto Subekti (F-PD), Josef A Nae Soi (F-PG), H Budi Supriyanto (F-PG), Muhammad Lutfi (F-PG), HM Syafruddin (F-PAN), dan Kemal Azis Stamboel (F-PKS). (Rd.Tvp)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement