Jumat 08 Jul 2011 13:22 WIB

Operasi Reparasi Selaput Dara di Kalangan Muslimah Kanada Melonjak, Kok Bisa?

Muslimah di sebuah klinik kebidanan di  Toronto, Kanada
Foto: cnews.canoe.ca
Muslimah di sebuah klinik kebidanan di Toronto, Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO - Banyak wanita yang ingin kembali 'perawan', melakukan operasi untuk mereparasi selaput daranya. Tak terkecuali perempuan Kanada. Banyak klinik yang kini menawarkan layanan ini.

Kini muncul gunjingan, kebanyakan pasien operasi ini adalah Muslimah, atau perempuan Kanada yang akan menikah dengan pria Muslim.

Dewan Muslimah Kanada (The Canadian Council of Muslim Women/CCMW) berencana untuk menyelidiki tingkat "keumuman" operasi ini di kalangan wanita Kanada. "Saya berharap untuk melakukan penelitian ini, tetapi sekarang itu hanya pada tahap awal," kata Alia Hogben, direktur eksekutif CCMW tersebut.

Pada hari Kamis, media QMI Agency melaporkan cerita tentang Dr Dimitrois Giannoulias dari Toronto, yang melakukan operasi.

Giannoulias memiliki sebuah klinik swasta dan melakukan operasi untuk wanita yang akan melangsungkan pernikahan di Timur Tengah, di mana pengantin harus perawan. Bila tidak, mereka bisa menghadapi konsekuensi berat.

Ketika ia dihubungi lagi, ia menolak untuk berbicara tentang bagaimana operasi ini dilakukan. "Ini adalah topik sensitif. Saya tidak berbicara kepada Anda tentang hal itu," katanya.

Hogben pertama kali mendengar tentang hal ini dua tahun lalu di Eropa. "Dokter membuat hidup pasiennya lebih mudah, terutama bagi keluarga yang mensyaratkan perempuan harus perawan pada saat pernikahan. Tetapi saya tidak berpikir yang harus menjadi faktor utama," katanya.

Kementerian Kesehatan Kanada saat dikonfirmasi menyebut tak ada data statistik pasti tentang jenis operasi ini. "Operasi ini tidak dianggap sebagai kebutuhan medis sehingga tidak diasuransikan," kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Andrew Morrison. Lagi pula, "Kami tidak akan melacak hal seperti itu."

Setali tiga uang dengan Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Bedah Kanada juga menolak buka mulut. "Saya tidak punya komentar tentang itu," kata jurubicaranya, Jill Hefley. Ia juga mengaku, lembaganya tidak mempunyai  angka statistik pada bedah selaput dara.

sumber : cnews.canoe.ca
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement