REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri sejak 4 hingga 7 Juli 2011 sudah menangkap sebelas orang diduga pelaku teroris. "Penangkapan itu dilakukan di wilayah Jawa Timur (Jatim), Jakarta dan Jawa Barat (Jabar)," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Jumat.
Pada hari Senin (4/7) di Jatim ditangkap Achmad Izzmi alias Adam alias Boy, Iwan Kurniawan alias Abdan Syakuro, ujarnya. "Sedangkan di Jabar, ditangkap Muhammad Ichwan alias Zulfikar, kemudian ditangkap di Jakarta yakni Wandoyo alias Fajaruddin Yunus dan Asmuni alias Munir," kata Anton.
Pada Selasa (5/7) di Jakarta ditangkap Muhammad Irsyad alias Icat, Ali Muhammad Akbar alias Arif dan Taufik Hidayat alias Ismail alias Abu Wildan. Kemudian pada Rabu (6/7) di Jakarta ditangkap Mansur Samin, kata Kadiv Humas.
Selanjutnya, pada Kamis (7/7) di wilayah Jakarta juga berhasil ditangkap Priyatmo alias Mamo alias Amar dan Suparmin alias Parmin. "Dari hasil penggeledahan dari orang diduga pelaku teroris itu, polisi menemukan beberapa barang bukti yakni tiga pucuk senjata api laras panjang, enam pucuk senjata api laras pendek, 14 magazen dan 272 amunisi serta beberapa peralatan lainnya," kata Anton.
Senjata api tersebut diduga berasal dari Philipina diseludupkan melalui Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim), katanya. "Diduga teroris itu sasaranya hendak membunuh anggota polisi," kata Anton.