REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Komite Banding PSSI yang merupakan salah satu perangkat dalam tahapan pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015 tidak diundang pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel The Sunan Solo, Sabtu (9/7). Ketua Komite Banding Ahmad Riyadh saat dikonfirmasi dari Solo, Jumat, membenarkan jika dirinya tidak mendapatkan undangan untuk menghadiri kongres dengan agenda utamanya pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif itu.
"Saya sempat bertemu Pak Agum (Ketua Komite Normalisasi) di Solo tadi dan menanyakan hal ini. Pak Agum menjawab seharusnya diundang," katanya. Menurut dia, dengan tidak ada undangan bagi Komite Banding, Ketua Komite Normalisasi menyarankan untuk mengurus agar bisa melihat secara langsung proses pemilihan yang juga dihadiri delegasi dari FIFA, AFC dan AFF.
"Tadi sempat disuruh mengurus. Tapi 'masak' saya yang harus mengurus kalau semestinya harus ada," katanya menambahkan. Ia menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui alasan dengan pasti kenapa Komite Banding tidak diundang pada Kongres Luar Biasa dan justru orang-orang dari luar banyak yang diundang. "Apa takut ya?" kata pria yang juga Wakil Ketua Umum Pengprov PSSI Jawa Timur itu.
Komite Banding yang pembentukannya telah disetujui oleh FIFA terdiri dari tiga orang yaitu Ketua Ahmad Riyadh dan dua orang anggota yaitu Umuh Muctar dan Rio Dinamore. Lembaga yang bertugas menyidangkan kasus bakal calon yang kurang puas dengan hasil keputusan Komite Pemilihan cukup menyita perhatian karena meloloskan pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro yang sebelumnya ditolak FIFA.
Selanjutnya di Kongres PSSI Jakarta, 20 Mei lalu, pemilik suara mayoritas meminta menjelaskan di sidang. Hanya saja keinginan itu ditolak oleh Komite Normalisasi sehingga terjadi berdebatan yang mengakibatkan kongres "deadlock".