REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Israel siap mengusir 124 aktivis sebagian besar warga Eropa yang tiba di Israel dengan menumpang pesawat-pesawat sebagai bagian dari satu protes pro-Palestina, kata seorang pejabat, Sabtu.
"Akses ke wilayah Israel diblokir bagi 124 aktivis pro-Papestina yang datang dari Eropa, yang kini ditahan di penjara-penjara Israel," kata Sabine Hadad, juru bicara badan imigrasi.
Mereka akan diusir "secepat mungkin apabila ada tempat dalam penerbangan-penerbangan yang layak," katanya dan menambahkan karena Sabtu adalah Sabbath Yahudi "tidak banak pesawat dan ini akan memrlukan waktu."
Ia mengatakan sebagian besar adalah warga Prancis, dengan lainnya adalah Amerika Serikat, Belgia, Bulgaria , Belanda dan Spanyol.
Sambil menunggu pemulangan, mereka ditahan di dua penjara-- satu dekat Tel Aviv dan satu lainnya di gurun Negev.
Mereka menerima perlakuan yang layak sama seperti para tahanan lainnya," kata Hadad.
Para aktivis itu ikut serta dalam kampanye "Welcome to Palestine" yang para aktivis menyebutnya sebagai "flytilla," yang terdiri atas 800 aktivis akan trbang dalam satu misi perdamaian mengunjungi keluarga-keluarga Palestina.
Pihak berwenang Israel mengatakan sebagian besar berhasil melakukan kampanye awal dengan para aktivis asing melakukan unjuk rasa bagi hak akses ke Tepi Barat yang diduduki negara Yahudi itu.
Para pejabat mengatakan bahwa dengan memberitahu maskapai-maskapai penerbangan asing tentang para pemegang tiket yang tidak akan diizinkan memasuki Israel mereka telah mencegah ratusan orang naik pesawat-pesawat di bandara-bandara pemberangkatan mereka.
"Flytilla" dilakukan sebagai satu armada kapal yang dilarang oleh Yunani berlayar ke Jalur Gaza dalam usaha menembus blokade Israel ke wilayah Paletina.