REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW – Dua kereta api (KA) penumpang tergelincir dalam insiden terpisah di India, Ahad (10/7), mengakibatkan sedikitnya 35 orang tewas dan sekitar 200 cedera.
Insiden pertama terjadi di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, sebuah KA padat penumpang yang sedang bergerak dalam kecepatan penuh keluar dari rel, menewaskan 35 penumpang dan gerbong-gerbongnya ringsek bertumpukan.
Beberapa saat kemudian, ledakan menghantam sebuah KA lain di negara bagian Assam, timur laut India. Namun polisi tidak bisa menjelaskan apakah ledakan itu disebabkan oleh militan separatis yang aktif di daerah itu.
Sekitar 100 orang cedera dalam masing-masing insiden itu, dan tim penyelamat serta penduduk setempat berusaha menolong orang-orang yang terperangkap dalam gerbong-gerbong tersebut.
KN Joshi, petugas medis, mengatakan sejumlah korban masih terperangkap di dalam gerbong ketika malam tiba. Masinis KA termasuk di antara mereka yang terluka dalam kereta yang mengangkut sekitar 1.000 orang itu, yang melaju dengan kecepatan 108 kilometer per jam ketika tergelincir.
Sejumlah pejabat mengatakan, jumlah kematian mungkin meningkat dan penyelidikan telah mulai dilakukan. Perdana Menteri India, Manmohan Singh, mengungkapkan duka cita dan berjanji mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk operasi penyelamatan dan pertolongan.
Keluarga dan kerabat para penumpang yang khawatir berkumpul di Howrah dan stasiun-stasiun lain untuk mencari informasi mengenai orang-orang yang mereka cintai.