REPUBLIKA.CO.ID,CANBERRA--Pemimpin komunitas Muslim menginginkan hukum Syariah "diperkenankan" untuk diberlakukan di Australia. Hal itu diungkapkan sebuah survei yang tidak diketahui siapa penggagasnya, Senin (11/7).
Disebutkan pula dalam riset tersebut, para pemimpin Komunitas Muslim Australia bersikap skeptis dengan berita kematian pemimpin Al-Qaidah, Usamah Bin Laden akan menguntungkan dunia Islam. Mereka juga menyambut gembira ihwal rencana AS untuk mengurangi secara bertahap keberadaan pasukan AS di Afganistan.
Seperti dilansir NewKerala.com, survei ini dilakukan di tengah program pelatihan hukum dan nilai-nilai Australia bagi para imam senilai 55.000 dollar Australia. "Pemimpin komunitas Muslim Australia juga menyatakan keprihatinannya soal Islam dan terorisme. Ada semacam kemarahan bahwa umat Islam tak berdosa terbunuh dalam 'perang melawan teror ," kata hasil survei tersebut.
Sebelum kasus pelarangan pengenaan hijab dan cadar bagi perempuan Muslim di Australia terjadi, Imam di seluruh Australia telah diberitahu untuk memberitakan nilai-nilai Australia seperti adil, kebebasan, dan tanggung jawab.
Imam Yusuf Parker, dari Pusat Alhidayah di Perth, mengatakan, Australia harus mempertimbangkan untuk mengakui hukum Syariah yang diterapkan. "Kemenangan simbolik kematian Bin Laden tetap bercelah, apalagi umat Islam yang berada di Afghanistan mengalami teror kematian AS dan sekutunya," kata seorang Imam.
Imam asal negara bagian Victoria, Abdinur Weli mengatakan, andai saja Muslim diharuskan menggunakan apa yang ditetapkan maka itu adalah diskriminasi.