Selasa 12 Jul 2011 19:20 WIB

Merpati:Sewa Boeing Transaksi Bisnis, tak ada Unsur Pidananya

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pihak Merpati menyanggah bila transaksi yang terjadi pada 2006 ketika penyewaan pesawat Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 terdapat unsur pidana. Humas Merpati, Imam Turidi, mengungkapkan transaksi tersebut merupakan murni transaksi bisnis.

Bahkan, tuturnya, PT. Merpati Airlines sudah ditipu oleh agen perusahaan penyewaan pesawat dari Amerika Serikat dan dinyatakan menang di pengadilan New York, AS. "Itu merupakan suatu yang proses transaksi bisnis saja seperti itu,"ujar Imam saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/7).

Menurutnya, pengadilan sudah memenangkan pihaknya untuk gugatan perdata penyewaan pesawat melawan agen penyewaan pesawat di Amerika Serikat pada 2007 lalu. Akan tetapi, tuturnya, hingga saat ini putusan tersebut belum dieksekusi dan kerugian Merpati senilai 1 Juta dolar AS belum diterima oleh Merpati.

Imam mengungkapkan pihaknya pun sudah melaporkan yang bersangkutan secara pidana ke yuridiksi di Amerika Serikat."Dilaporkan ke AS, ke yurisdiksi di AS. Lapornya tahun 2007 atau 2008. Sudah dilakukan saat itu juga," ujarnya.

Selain itu, tuturnya, sebenarnya sudah terdapat laporan ke Bareskrim Mabes Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Badan Pemeriksa Keuangan terkait kasus penyewaan tersebut. Akan tetapi, ungkapnya, tidak ada respons khususnya dari Polri dan KPK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement