REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menyusul ledakan yang diduga dari bom rakitan di dalam Pondok Pesantren Umar Bin Khattab pada Senin (11/7) petang, kini telah 13 santri ponpes tersebut yang diamankan polisi. "Kini jumlah orang yang diamankan polisi bertambah menjadi 13 orang," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7).
Anton memaparkan 13 orang tersebut yaitu Mustakim Abdullaah (17 tahun), Ibnu Umar (40 tahun), Ridwan (26 tahun), Sahrir H Manhir (23 tahun), Abdullah (55 tahun) dan Rahmat Hidayat (22 tahun). Selain itu, Julkifli (32 tahun), Muslamin (38 tahun), Arifin (50 tahun), Irwan, M Nur (60 tahun), Nasarudin (42 tahun) dan Orasi (52 tahun).
Ke-13 orang tersebut diamankan saat mengantar jenazah Firdaus alias Suriyanto menggunakan kendaraan angkutan umum yang keluar dari Ponpes Umar Bin Khattab. Firdaus merupakan korban tewas yang diduga tengah merakit bom di dalam ponpes. "Akan dilihat peran 13 orang ini. Kita punya waktu 1x24 jam. Mereka termasuk teman Firdaus," imbuhnya.
Ledakan di Ponpes umar Bin Khattab terjadi pada Senin (11/7) pukul 15.30 WITA. Ledakan tersebut menewaskan satu orang yaitu Firdaus alias Suriyanto. Sampai saat ini polisi masih negosiasi dengan santri ponpes agar dapat masuk untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dalam ponpes.