REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tidak hanya santri Pondok Pesantren Umar Bin Khattab yang melakukan penjagaan ketat terhadap ponpes agar polisi tidak masuk, para warga juga melakukan pemblokiran Jalan Negara menuntut jenazah Firdaus alias Supriyanto dipulangkan.
Polisi menduga ada provokasi yang menyebabkan warga ikut marah dengan kepolisian. "Iya, jelas. Pasti ada (provokasi)," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7).
Namun Anton mengaku polisi belum mengetahui pelaku dan bentuk provokasi. Hal ini dilihat dari adanya kemarahan warga terhadap polisi setelah mengamankan jenazah Firdaus untuk kepentingan otopsi dan rekonstruksi. Polisi masih terus meminta keterangan dari 13 orang yang telah diamankan polisi.
Warga dari Desa O'o, Kabupaten Dompu, tempat keluarga Firdaus berada, melakukan pemblokiran Jalan Negara pada Selasa (12/7). Jalan Negara merupakan jalan utama satu-satunya yang menjadi penghubung antara Kabupaten Bima dan Dompu.
"Pada pukul 24.00 WITA, polisi berhasil dibubarkan. Tiga polisi dan tiga warga mengalami luka-luka karena ada pelemparan batu dari warga," kata Anton.