REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia mengutuk keras serangan bom yang terjadi di Mumbai, India, pada Rabu (13/7)yang menewaskan 21 orang. "Kami mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan menyampaikan duka cita mendalam kepada rakyat India atas jatuhnya korban akibat serangan bom di Mumbai Rabu lalu," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia di Jakarta, Kamis.
Menlu Marty mengatakan serangan teror di Mumbai mengingatkan dunia bahwa terorisme merupakan ancaman nyata dan penting sekali meningkatkan kerja sama antarnegara untuk membasminya.
Tiga ledakan serentak mengguncang kota finansial India, Mumbai, Rabu malam, menewaskan sedikitnya 20 orang dan mencederai lebih dari 100 orang, demikian diumumkan kementerian Dalam Negeri India di New Delhi.
Bom-bom itu meledak di distrik-distrik ramai di bagian selatan kota itu, daerah sama yang menjadi sasaran serangan dua setengah tahun lalu oleh militan bersenjata yang menewaskan 166 orang.
"Itu serangan lain terhadap jantung India, serangan lain terhadap Mumbai," kata Menteri Besar Maharashtra Prithviraj Chavan, yang mengisyaratkan kemungkinan keterlibatan pihak asing dengan mengatakan, itu merupakan "tantangan bagi kedaulatan India".
Kementerian Dalam Negeri mengatakan, sedikitnya 20 orang tewas dan 113 cedera, banyak dari mereka dalam keadaan serius.
Menteri Dalam Negeri P. Chidambaram mengatakan kepada wartawan di New Delhi, itu adalah "serangan terkoordinasi oleh teroris" dan "seluruh kota Mumbai dalam keadaan siaga penuh".
Sasaran serangan itu mencakup sebuah kawasan penduduk kelas menengah, pasar emas dan sebuah bangunan yang menjadi tempat pedagang permata dan toko perhiasan.
Ketiga ledakan itu terjadi dalam kurun waktu 15 menit, mulai sekitar pukul 18.30 waktu setempat (pukul 20.20 WIB).
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun kecurigaan awal ditujukan pada dua kelompok muslim yang menyerang India di masa silam: Mujahidin India yang berada di dalam negeri dan Lashkar-e-Taiba (LeT) yang bermarkas di Pakistan.