REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A – Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh—yang sedang dirawat di Arab Saudi karena luka akibat ledakan bom—mengunjungi beberapa pejabat Yaman yang juga cedera di Rumah Sakit Militer di Riyadh, ibukota Arab Saudi, Ahad (17/7).
Para pejabat ini cedera bersama Saleh dalam serangan bom 3 Juni lalu di masjid di kompleks istana presiden di Sana'a, Yaman. Dan mereka pun dirawat di rumah sakit yang sama dengan sang presiden.
"Presiden Saleh mengunjungi Perdana Menteri Ali Mujawar, Ketua Dewan Syura Abdul-Aziz Abdul-Ghani dan Gubernur Sana'a, No'aman Dwaid," lapor kantor berita Yaman, SABA.
"Selama kunjungan tersebut, Saleh kembali menyampaikan penghargaan kepada pemimpin Arab Saudi atas pengobatan tersebut, yang mencerminkan hubungan yang berurat-berakar antara Yaman dan Arab Saudi," tulis SABA.
Saleh juga sangat menghargai sikap Arab Saudi dalam mendukung kestabilan, keamanan dan persatuan Yaman serta dukungannya bagi rakyat Yaman dalam kondisi apa pun dan di semua bidang.
Saleh menghadapi protes selama enam bulan di seluruh negerinya, yang menuntut diakhirinya 33 tahun kekuasaannya.
Sementara itu di Yaman, pasukan pemerintah yang dibantu anggota suku yang bersenjata melancarkan serangan untuk merebut kembali Zinjibar, ibukota provinsi Abyan. Serangan tersebut dilakukan setelah pertempuran selama berbulan-bulan melawan gerilyawan yang menguasai ibukota provinsi di Yaman selatan itu.