Senin 18 Jul 2011 12:59 WIB

Taliban Akui Bunuh Penasehat Penting Hamid Karzai

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Taliban mengakui Senin telah membunuh salah seorang penasehat penting Presiden Afghanistan Hamid Karzai Ahad malam, yang meninggal bersama dengan seorang anggota parlemen dalam serangan di rumahnya di Kabul. Jan Mohammad Khan, mantan gubernur provinsi Uruzgan selatan dan seorang sekutu penting presiden yang diperangi itu, dibunuh bersama dengan seorang anggota parlemen dari Uruzgan.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, penasehat senior Presiden Afghanistan Hamid Karzai itu dibunuh di rumahnya di dekat gedung parlemen di Kabul. Dia tewas dalam serangan yang masih terus terjadi, menurut saluran berita Tolo TV.

Pembunuhan itu terjadi kurang dari sepekan setelah saudara tiri presiden, Ahmed Wali Karzai, dibunuh oleh seorang teman dekat di rumahnya di provinsi Kandahar di Afghanistan selatan, tempat kelahiran Taliban. "Ia (Khan) sangat dekat dengan Karzai. Ia sepenting AWK (Ahmed Wali Karzai)," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Seperti Karzai, Khan berasal dari keluarga yang berpengaruh dari suku Popalzai di bagian selatan Afghanistan yang bergolak. Menurut laman Internet independen afghan-bios.info, kemenakan laki-laki Khan memimpin sebuah milisi yang memiliki 3.000 anggota di Uruzgan.

Kematiannya akan makin memanaskan politik yang goyah di wilayah selatan, tempat Taliban memerangi tentara pimpinan Amerika Serikat untuk menguasai wilayah itu. Beberapa pengamat telah memperingatkan bahwa pembunuhan Wali Karzai pada Selasa mungkin akan memicu perang tanah berumput untuk menguasai wilayah selatan, yang dapat memberanikan Taliban dan membalikkan perolehan NATO.

Kematian-kematian itu terjadi pada saat kritis, hanya beberapa hari setelah 3.000 tentara Kanada mengakhiri misi tempur mereka di Kandahar dan pada pekan yang sama Washington memulai pengurangan tentara, proses berangsur-angsur yang akan rampung pada akhir 2014. Proses penyerahan tanggung jawab keamanan dari pasukan asing ke pasukan Afghanistan juga telah dimulai Ahad, dengan pembunuhan-pembunuhan yang mungkin akan meningkatkan keraguan pada kesiapan pasukan keamanan Afghanistan untuk menjaga negara itu.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement