Senin 18 Jul 2011 19:18 WIB

RUU Ketistimewaan Yogyakarta Tinggal Ketok Palu?

Rep: C19/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pembahasan Rancangan Undang Undang (RUU) Keistimewaan Yogyakarta tinggal selangkah lagi, setelah DPR dengan Pemerintah menemukan kesepakatan atas perbedaan pendapat yang selama ini terjadi.

Bahkan Komisi II DPR RI sudah mengisyaratkan perbedaan pendapat antara wakil rakyat di DPR RI dengan Pemerintah dalam hal pemilihan dan penetapan kepala daerah dalam RUU ini juga mulai menemukan satu titik temu.

"Paling tidak hanya butuh satu kali pembahasan lagi untuk menentukan kesamaan pendapat dalam RUU ini," ungkap Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Hakam Naja di gedung DPR/MPR RI, Senin (18/7).

Karena itu, pada pembahasan RUU Keistimewaan Yogyakarta berikutnya --baik DPR maupun Pemerintah-- juga sepakat untuk lebih fokus pada persoalan mekanisme pemilihan dan penetapan ini.

"Sudah ada kesamaan pendapat dalam menentukan pemilihan dan penetapan ini. Sementara itu persoalan agraria secara prinsip juga sudah tidak ada masalah lagi," ungkap politisi Partai Amanat Nasional ini.

Bahkan DPR dan Pemerintah sudah menentukan pointer pembahasan dari hasil pertemuan Senin ini. "Dengan begitu, imbuhnya keinginan agar rancangan ini dapat disahkan menjadi UU Keistimewaan Yogyakarta pada tahun ini dapat dilakukan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement