REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI--Kota kilang minyak penting Brega masih dalam "kekuasaan penuh" pasukan loyalis (Muamar Qaddafi), juru bicara pemerintah Libya Mussa Ibrahim menegaskan pada wartawan, Senin, setelah pemberontak mengatakan mereka telah merebut kota itu.

"Brega masih di bawah kendali penuh orang-orang Libya kami, dibantu oleh anggota-anggota suku dan sukarelawan, dan apapun yang diumumkan oleh yang menamakan dirinya Dewan Transisi Nasional adalah bohong dan salah informasi," kata Ibrahim.

"Mereka telah berusaha untuk merebut kembali kota itu, tapi telah dipukul mundur dengan kehilangan 500 dari petempur mereka dalam pertempuran itu," juru bicara tersebut menambahkan."Sayang sekali dewan kriminal itu telah mengirim para pemuda Libya ke kematian mereka dan 520 dari mereka tewas di garis depan dalam empat hari terakhir."

Ibrahim mengatakan 30 tentara loyalis juga tewas dalam pertempuran itu. Seorang juru bicara pemberontak Libya mengklaim telah menguasai Brega, Senin, ketika tentara pro-Gaddafi mundur ke arah barat meninggalkan hanya 150-200 tentara loyalis di kota itu.

"Bagian terbesar pasukan Muamar Qaddafi telah mundur ke Ras Lanuf," kata juru bicara pemberontak Shamsiddin Abdulmolah pada AFP, merujuk ke pusat minyak lainnya sekitar 50 kilometer ke barat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika