REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husein, mengemukakan hingga saat ini tim nasional Indonesia masih kekurangan pemain berkualitas. Itu salah satu penyebab belum bisa meraih prestasi yang membanggakan.
"Meskipun kita telah membuat banyak kompetisi namun pemain timnas yang dibutuhkan belum cukup," paparnya dalam kegiatan "Duek pakat raya" (musyawarah besar) bahas Persiraja di Banda Aceh, Selasa (19/7).
Djohar menjelaskan, penyebab kurangnya pemain timnas karena dalam sejumlah kompetisi banyak menyewa pemain asing. "Misalnya, kompetisi Indonesia Super Liga (ISL), divisi utama, divisi satu dan divisi dua kebanyakan klub kurang memberdayakan pemain lokal.
Bagaimana kita mencari bibit unggul, sedangkan saat bermain klub banyak menggunakan jasa pemain luar," tegasnya. Dia menambahkan, penyebab lain kurangnya pemain berkualitas karena pelatih yang minim pengetahuan.
Untuk itu, kata Djohar, pihaknya akan memperbaiki semua permasalah seperti infrastruktur, sistem dan lainnya. "Agar lebih meningkatkan kualitas pemain Indonesia, ke depan PSSI akan melakukan pembinaan terhadap pemain timnas berjenjang misalnya, timnas senior, timnas U-23, timnas U-19, timnas U-18, timnas U-17, timnas U-16 dan timnas U-15," jelasnya.
Dikatakannya, PSSI akan terus mencari bibit unggul untuk meningkatkan kualitas persepabolaan di pentas Internasional. "Pembinaan untuk usia dini salah satu cara," kata Djohar.
Dia berharap agar semua pihak bisa ikut membantu dalam menyukseskan program PSSI, sehingga cita-cita sepak bola Indonesia berkibar di dunia akan terwujud.
"Tanpa dukungan dari semua pihak tidak mungkin prestasi bisa diraih karena kekompakan modal untuk merebutnya. Insyaallah persepakbolaan kita ke depan akan semakin maju," harap Djohar.