REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin meminta kepolisian melakukan pengusutan secara tuntas terkait bentrokan yang terjadi antara massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan Komunitas Mahasiswa UMJ di Jalan KH Achmad Dahlan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
"Kami minta polisi melakukan pengusutan secara tuntas dan memberikan sanksi kepada oknum yang menjadi penyebab bentrokan tersebut," kata Ketua umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin ditemui di kampus UMJ, Selasa.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara massa dari Himpunan Mahasiswa Islam dengan Komunitas Mahasiswa UMJ pada sore hari. Penyebab bentrok kedua kelompok tersebut karena peristiwa penyerangan Ketua Badan Koordinasi Jabodetabek Banten, Rudi Ghani, yang diduga dilakukan oleh pihak KM UMJ, sehari sebelumnya.
Karena tidak terima dengan penyerangan tersebut, kemudian massa dari HMI melakukan penyerangan balik dengan alasan menuntut pertanggung jawaban. Selain itu, Din juga telah meminta kepada Rektor UMJ, Masyitoh untuk menyelesaikan kasus perkelahian antara kedua kelompok hingga tuntas.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi bentrok dikemudian hari. Apalagi, bentrokan yang hari ini terjadi, disebabkan karena tidak adanya penyelesaian terhadap kasus yang sudah terjadi sejak bulan lalu. "Kejadian hari ini adalah puncak dari peristiwa pertikaian yang sebelumnya terjadi. Maka, harus diselesaikan secara tuntas," katanya.
Din juga meminta kepada kepolisian menghukum pelaku yang memang terbukti melanggar hukum. Agar, tidak ada lagi bentrok karena sanksi tidak diberikan. "Polisi harap memberikan hukum kepada oknum yang memang terbukti melanggar dan tidak pandang bulu," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Masyitoh mengaku prihatin terhadap peristiwa bentrokan mahasiswa tersebut. Pasalnya, bentrokan terjadi saat kehadiran Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin dan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar.
Adapun lokasi bentrok antara kedua kelompok tersebut yakni hanya berjarak 200 meter dari tempat kedatangan Din Syamsudin dan Patrialis Akbar. Masyitoh menegaskan, dirinya telah menginstruksikan kepada seluruh Pembantu Rektor untuk mengidentifikasi oknum mahasiswa yang terlibat dalam aksi bentrokan.
Bagi mahasiswa yang telah melanggar ketentuan hukum harus bertanggung jawab atas perbuatannya. "Kebijakan saya sebagai Rektor, kepada siapa pun yang melakukan anarkis akan terkena sanksi," katanya.