REPUBLIKA.CO.ID,KABUL - Dua juru bicara Taliban mengatakan telepon genggam mereka telah diretas dan pesan teks palsu dikirim Rabu (20/7) untuk melaporkan kematian pemimpin spiritual gerakan itu Mullah Omar. Padahal, ia masih hidup.
"Ini adalah pekerjaan dinas intelijen Amerika dan kami akan membalas terhadap penyedia layanan jaringan telepon," kata juru bicara Zahibullah Mujahid ketika dihubungi oleh Reuters untuk mengkonfirmasi kebenaran salah satu pesan teks tersebut.
Pesan itu berasal dari nomor telepon yang digunakan pada masa lalu oleh Mujahid dan juru bicara kedua Mohammad Qari Yousuf. Pesan singkat itu menuliskan: "pemimpin spiritual Mullah Mohammad Omar Mujahid telah meninggal dan Semoga Allah menerima arwahnya".