Kamis 21 Jul 2011 18:42 WIB

Max Sopacua: Ada Kemungkinan Rakornas Minta Anas untuk Non Aktif

Max Sopacua
Max Sopacua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, mengatakan, tidak tertutup kemungkinan peserta Rakornas Partai Demokrat akan meminta Ketua Umum Partai Demokrat untuk non aktif sebagai Ketua Umum.

"Sebab mereka punya hak untuk bicara. Siapa yang bisa melarang," kata Max di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/7). Namun ia meminta Anas Urbaningrum untuk menyiapkan skenario guna mengantisipasi keinginan peserta Rakornas.

"Anas bisa bantah keinginan peserta bahwa apa yang disampaikan mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin merupakan one way traffic sehingga tak perlu non aktif sebagai Ketum PD," kata Max.

Ia menambahkan, Anas juga diminta menyiapkan skenario untuk meredam keinginan peserta Rakornas untuk menggelar KLB.

"Tidak tertutup kemungkinan peserta berkeinginan untuk menyampaikan soal KLB. Tapi harus ada skrenario yang harus dipersiapkan agar peserta Rakornas tidak menginginkan KLB. Misalnya pidato Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono, pidato Anas bisa mengunci dan meredam keinginan untuk itu," ujar Max.

Politisi senior Partai Demokrat itu menambahkan, kejadian yang akhir-akhir ini terjadi di internal PD.

"Daerah pasti tergangggu dan resah. Bagaimana mungkin menunggu proses hukum sementara partai semakin terpuruk. Proses hukum jalan terus sambil membenahi partai dari pengurus-pengurus yang "nakal"," kata Max.

Dia menambahkan, saat ini pendiri PartaiDemokrat merasa sedih melihat keadaan di tubuh partai. "Banyak pendiri partai yang menangis melihat PD sekarang," ungkapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement