REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Mantan CEO Google yang kini menjadi Executive Chairman (Pimpinan Eksekutif) raksasa internet tersebut, Eric Schmidt, datang ke Istana Wakil Presiden Boediono, Jumat (22/7), dengan menggunakan taksi.
Eric bersama tiga orang rekannya datang sekitar pukul 10.50 WIB, menggunakan taksi Silver Bird Alphard warna hitam dengan nomor polisi B 1061 SUA. Eric diagendakan bertemu Wakil Presiden Boediono pada pukul 11.00 WIB.
Seperti diberitakan, Google berencana untuk berinvestasi ke Indonesia. Negara yang dikenal dengan zamrud katulistiwa ini, dinilai memiliki pertumbuhan internet yang cepat.
Indonesia termasuk negara pengguna berbagai program internat terbesar seperti Google dan Facebook. Eric menjadi CEO raksasa internet Google tersebut pada 2001-2011.
Pada 2011, Eric diangkat menjadi pimpinan eksekutif oleh dan menyerahkan jabatannya sebagai CEO kepada salah satu pendiri Google, Larry Page.
Semasa kempemimpinan Eric, Google tumbuh pesat dan menjadi raksasaa dunia yang hingga saat ini masih bertahan.
Meski tidak menjabat lagi sebagai CEO, Eric dengan jabatannya yang baru masih memberikan pendampingan disebutnya adult supervision.
Sebelum menjabat CEO Google, Eric Schmidt sudah makan asam garam di perusahaan teknologi. Ia pernah menjabat sebagai CEO Novell dan Chief Technology Officer (CTO) Sun Microsystems.
Eric juga pernah menduduki jabatan dewan direksi di Appel pada 2006. Eric mengundurkan diri pada 2009 karena dinilai adanya konflik kepentingan antara dua raksasa IT tersebut.
Majalah asal AS, Forbes memberitakan Eric Schmidt berhasil mengumpulkan kekayaan mencapai 7 miliar dollar AS sesuai data yang dilansir Forbes.
Tak lagi menjabat CEO, Eric Schmidt tetap di Google sebagai Executive Chairman yang akan lebih fokus pada transaksi, kemitraan, pelanggan, dan hubungan bisnis yang lebih luas.
Eric Emerson Schmidt lulusan Princeton University dan menyelesaikan master dan doktor di University of California Barkeley.