Sabtu 23 Jul 2011 17:25 WIB

Dubes Palestina Bahas Strategi Dukungan PBB

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para diplomat Palestina akhir pekan ini berembuk di Turki untuk merampungkan strategi mereka untuk meningkatkan dukungan bagi negara Palestina di sidang Majelis Umum PBB.

Presiden Palestina Mahmud Abbas akan bertemu dengan para utusan dari misi-misinya di seluruh dunia di Istanbul Sabtu dan Minggu untuk membicarakan usaha-usaha memperoleh pengakuan dari sebanyak mungkin negara sebelum sidang Majelis Umum PBB September, kata pansehat diplomatiknya Majdi al Khalidi kepada AFP.

Para pejabat mengatakan mereka tidak merencanakan satu proklamsi sepihak sebuah negara seperti yang mrreka lakukan di Aljirs tahun 1988, juga tidak akan mengusahakan pengakuan dari PBB secara keseluruhan.

Mereka akan terus berusaha bagi satu persetujuan berdasarkan negara dengan negara, sementara mengajukan permohonan bagi keanggotaan dalam badan internasional itu.

"Telah ada 117 negara yang mengakui negara Palstina dengan perbatasan tahun 1967," kata Abbas dalam kunjugannya ke Spanyol, Rabu dan menyebut negara-negara di Amerika Latin, Eropa, Afrika dan Asia.

"Apapun yang akan terjadi dan apapun reaksi dan hasil dari tindakan kami di PBB, ksmi tahu dengan yakin bahwa kami akan kembali ke meja perundingan untuk mencapai solusi-solusi terbaik dengan Israel," katanya dalam pidato dalam bahasa Arab di markas besar Uni untuk Mediterania di Barcelona.

Menghadapi veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB, yang mendesak semua warga Palestina memulai kembali perundinganya yang terhenti dengan Israel, mereka akan mempertimbangkan sejumlah taktik. "Kami memiliki banyak opsi termasuk di Majelis Umum PBB."kata dubes Palestina untuk PBB Riyad Mansour kepada wartawan di Ramallah, Rabu.

"Saya tidak akan mengemukakan kepada anda opsi apa ysng akan diambil."katanya dan menambahkan rincian akan diumumkan apabila waktunya teah dekat.

Perunding Palestina Saeb Erekat dalam satu pernjelasan kepada wartawan belum lama ini mengatakan kendatipun suara dukung banyak di Majelis Umum PBB, tidaklah mungkin bagi mereka untuk menjadi anggota tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB.

"Yang anda akan peroleh dari Majllis Umum PBB satu resolusi yang akan meningkatkan status anda di PBB dari peninjau menjadi negara non anggota," katanya.

Menjadi negara non anggota PBB akan memungkinkan Palestina untuk bergabung dengan seluruh badan PBB seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan urusan anak-anak UICEF dan badan urusan warisan dunia UNESCO, kata Mansour.

"Kita dapat menjadi anggota bagi semua pakta, konvensi dan perjanjian, dengan kekuasaan dan kewajiban penuh," katanya.

Erakat mengatakan strategi Palestina telah meningkatkan kedudukan mereka.

"Palestina tidak pernah mendapat dukungan internasional demikian besar seperti yang kami peroleh sekarang," katanya.

Pemimpin Palestina yang dipenjarakan Marwan Barghutti pekan ini mengeluarkan satu pernyataan dari selnya , menyerukan unjuk rasa di seluruh wilayah yang diduduki dan dunia Arab untuk mednukung usaha diplomatik itu.

"Memenangkan perjuangan September nanti, yang akan merupakan satu langkah penting dalam perjuangan kita , memerlukan satu protes terbesar rakyat yang damai di sini dan dan di negara-negara Arab dan Muslim dan ibu-ibu kota internasional," kata Barghuti.

Satu jajak pendapat gabungan Palestina-Israel bulan lalu menunjukkan bahwa 65 persen warga Palestina diminta pendapat mereka mendukung kampanye untuk menjadi anggota PBB.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement