Sabtu 23 Jul 2011 21:10 WIB

Ada 'Pemain' Baru, Kini Indonesia Miliki 17 Importir Film

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Film Impor (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Film Impor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah menurut Ketua Umum, Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GABSI), Johny Syarufuddin, Sabtu (23/7) telah mengeluarkan izin impor untuk importir baru yakni Omega Film.

Johny berharap penyebaran bioskop ke depan bisa lebih merata. "Hanya 19 provinsi yang memiliki bioskop, dengan jumlah total 180 bioskop dengan 702 layar."

Ia juga berharap Peraturan Menteri tentang Tata Edar Film perlu segera diberlakukan agar bioskop, khususnya bioskop menengah ke bawah, memperoleh suplai film yang wajar dan adil. Harapan lain, pemerintah dapat mengikutsertakan asosiasi perbioskopan setiap akan mengeluarkan regulasi tentang film dan bioskop.

"Dan juga untuk meninjau tarif listrik yang membebani 60 persen biaya operasional bioskop," ujarnya.

Dengan bertambahnya importir film di Indonesia, kini ada 17 importir yang siap mendatangan film-film asing ke tanah air. Terbukanya kembali perfilman Indonesia terhadap film-film hollywood, kata Johny, akan dijadikan momen untuk menarik penonton kembali ke bioskop.

Dalam waktu dekat ilm-film yang akan ditayangkan adalah Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2, Transformer: Dark of The Moon, Kungfu Panda, dan sejumlah film lain yang banyak ditunggu penggemar film di Indonesia. "Meski sebenarnya sudah tertinggal sekitar dua minggu dari jadwal rilis film tersebut di seluruh dunia," katanya.

Dengan masuknya kembali film impor, kata Djonny, pemerintah bisa memberikan kesempatan bagi bioskop-bioskop yang kritis untuk melakukan pemulihan demi menutup kerugian selama lima bulan terakhir. Tak ketinggalan ia menilai pemerintah perlu memperhatikan dan mendukung sineas perfilman guna memajukan film-film produksi Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement