REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) memastikan film-film Box Office seperti Harry Potter and The Deathly Hallow part 2, Transformer : Dark of The Moon" dan lainnya akan diputar di Indonesia, akhir Juli 2011. Kepastian itu didapat usai pemerintah memutuskan untuk menyelesaikan kemelut mengenai bea masuk dan pajak royalti untuk film-film impor.

"Jadi, kemelut yang berlangsung selama 6 bulan sudah selesai," ungkap Ketua Umum GPBSI, Jhonny Syafruddin dalam acara temu media, Sabtu (23/7).

Meski demikian, menurut Jhonny, penyelesaian persoalan bea masuk dan tarif impor merupakan awal. Pekerjaan rumah berikutnya adalah bagaimana dengan usaha mengajak masyarakat untuk kembali ke bioskop. "Enam bulan ini hanyalah awal, berikutnya kita harus kembali meramaikan bioskop," kata dia.

Jhonny mengatakan kemelut masalah bea masuk dan tarif impor berdampak pada penurunan jumlah penonton secara drastis. Penurunan itu berdampak pula terhadap pemasukan dari sektor pajak perfilman. "Tentu kami tidak mengharapkan itu terjadi lagi," kata dia.

Selain film asing, Jhonny mengatakan ada 5 judul film nasional yang siap tayang, yakni "Di Bawah Lindungan Kabah", "Tendangan dari Langit", "Lima Elang, "Get Married 3", "Mengejar Jodoh Kau Ku Tangkap". "Kami tentu mengharapkan film lokal bisa mendapatkan banyak kesempatan, apalagi ada kewajiban 60 persen untuk kuota film lokal."

Ikuti Whatsapp Channel Republika