REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushalla Indonesia (Fahmi Tamami) H Rhoma Irama menegaskan bahwa menjalankan ibadah puasa bukan hanya sekadar mengosongkan perut.
"Tapi puasa dengan pikiran, mata, telinga dan bepuasa hati yakni menjauhkan diri dari sifat-sifat yang tercela," katanya saat menyampaikan ceramah pada tabligh akbar menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1432 Hijriyah di Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (23/7) malam.
Oleh karena itu, kata dia, jika esensi puasa itu bisa dilakukan, maka akan dihapuskan seluruh dosa-dosanya yang telah lalu bagi umat Islam yang bisa menjalankan ibadah itu dengan baik. "Bahkan Rasulullah Muhammad SAW mengatakan barangsiapa puasa Ramadhan dan shalat tarawih, maka pada 1 Syawwal akan dikeluarkan dari dosa-dosanya seperti ia dilahirkan oleh ibunya."
Dalam tabligh akbar yang digelar Pemerintah Kota Bogor di hadapan ribuan umat Islam yang dipusatkan di Masjid Nurul Ma'i PDAM Tirta Pakuan Jalan Siliwangi itu, Bang Haji, panggilan Rhoma Irama, tampil memukau.
Mengutip salah satu hadist Nabi Muhammad SAW, Rhoma mengatakan seandainya umat Islam mengerti keberkahan-keberkahan dan kelipatan-kelipatan bulan Ramadan, pasti mereka menginginkan seluruh bulan semunya Ramadan. "Ini artinya peluang masuk surga sangat besar di bulan Ramadan," kata si Raja Dangdut.
Rhoma menambahkan bahwa pada bulan Ramadan pintu neraka ditutup. Maksudnya peluang untuk mengindari neraka ada di bulan Ramadan. Karena itu, puasa di bulan Ramadan harus dilakukan dengan 'imanan', artinya karena iman. Menjalankan ibadah puasa bukan ingin dipuji, tapi puasa harus semata hanya karena Allah SWT.
Pada bagian akhir ceramahnya, si Raja Dangdut sempat diminta oleh jamaah yang hadir untuk melantunkan lagu. Atas permintaan jamaah Rhoma pun memenuhi permintaan jamaah melantunkan sebuah lagu berjudul "Doa Ibu".
Meski lagu yang dilantunkankan Rhoma tanpa diiringi musik, jamaah merasa tersentuh karena lagu ini berisi nasihat untuk menghormati seorang ibu yang telah melahirkan. Sehingga tidak sedikit jamaah meneteskan air mata karena terharu mendengar lagu tersebut.
"Mendengar lagu ini jadi teringat ibu saya yang telah meninggal dunia," kata Siti Kholilah salah satu jamaah.