REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Poros Cikini mengapresiasi terbentuknya pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2011-2015. Juru bicara Poros Cikini M Tafrikhan Marzuki berharap pengurus DPP PPP yang baru dilantik mampu mengemban tugas untuk memperbaiki kinerja partai. Selama satu periode mendatang, kata Tafrikhan, pengurus wajib fokus menggarap kantong-kantong umat yang sebelumnya diabaikan.
Tafrikhan menjelaskan, simpul strategisnya berada di sekitar 800 ribu masjid dan 15 ribu pondok pesantren di seluruh Tanah Air. Pihaknya yakin jika pekerjaan rumah itu bisa diselesaikan, setidaknya partai berlambang kabah tersebut mampu merebut kira-kira 35 kursi dari Pulau Jawa.
Sedangkan di luar Jawa minimal bisa meraih 21 kursi suara sebagai basis cadangan PPP. Total di DPR sebanyak 560 kursi. “Sehingga target 10 persen akan bisa terwujud,” ujar Tafrikhan dalam pesan singkat yang diterima Republika, Selasa (26/7).
Poros Cikini merupakan kumpulan elemen generasi pendukung PPP. Terdiri, Nahdlatul Ulama (NU), Muslimin Indonesia (MI), Syarikat Islam (SI), dan Perti. Menurut Tafrikhan, tantangan Pemilu 2014 cukup berat. Hal itu mengingat partai besar menginginkan parliamentary threshold (PT) alias ambang batas 5 persen. Tafrikhan yakin, kerja kerja dari segenap komponen partai pasti bisa membawa PPP di posisi aman.
Meski begitu, pihaknya berharap janji Ketua Umum PPP Suryadharma Ali merekrut 12 juta kader bisa diwujudkan. Pasalnya melihat begitu beratnya kompetisi politik pada pemilu mendatang.
Ditambah munculnya Partai NasDem, dan partai baru lainnya membuat persaingan merebut suara semakin ketat. “Tapi, saya berharap janji Ketua Umum PPP tak sekedar jadi janji. Harus bisa direalisasikan,” ucapnya.