Selasa 26 Jul 2011 07:58 WIB

Tupai Serang Tanaman Kakao di Lampung

REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG--Petani di Kabupaten Lampung Barat menjadikan tupai, hama kakao, sebagai salah satu pasokan lauk pauk yang bisa menggantikan daging ayam dan sapi.

"Hama tupai yang menyerang tanaman kakao memang membuat kami merugi, akan tetapi hama tersebut memberikan pasokan lauk bagi petani untuk meningkatkan nilai gizi setiap harinya," kata petani di Kecamatan Batu Ketulis, Lampung Barat, Jumiran (39) sekitar 256 Km dari Bandarlampung, di Batu Ketulis, Selasa.

Dia menjelaskan, setiap hari belasan hama tupai berhasil ditangkap, dan mampu mengurangi populasi hama tersebut.

Menurut dia, masyarakat setempat menjadikan hama tersebut sebagai bahan lauk yang nantinya diolah menjadi aneka masakan.

"Tupai memiliki rasa daging yang nikmat, sehingga hampir setiap hari petani mencari hama tersebut untuk dikonsumsi sekaligus memberikan pengawasan ketat terhadap tanaman, sehingga kerusakan akibat hama tupai tidak semakin meluas," kata dia lagi.

Kemudian lanjut dia, optimistis bila setiap hari hama tupai ditangkap, maka populasinya akan berkurang dan tidak mengancam kelangsungan tanaman kakao di daerah tersebut.

Petani lain di Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, Sanusi (37) mengatakan, ratusan tupai selalu memakan buah kakao sehingga panen kakao petani selalu menurun.

"Hama tupai membuat pendapatan panen kakao menurun, untuk mengantisipasi hama tersebut, petani melakukan penjagaan di kebun dengan menyiapkan senapan angin, dan memasang perangkap," katanya.

Dia menjelaskan, hama tupai di Lampung Barat semakin merajalela, karena daerah tersebut berdekatan dengan hutan yang berada dekat di area lahan perkebunan warga.

Dia menyebutkan, ratusan hama tupai setiap hari memasuki lahan area kakao, dan merusak buah yang hampir masak, sehingga buah menjadi rontok.

"Saya berharap pemerintah daerah dapat mengupayakan pemberantasan hama tupai dengan teknologi yang ada, sehingga hama tersebut tidak semakin merajalela," kata dia lagi.

Kakao menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Lampung Barat, sebab seperempat dari luas lahan di daerah ini dibudidayakan komoditas kakao.

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat, saat ini total area perkebunan kakao mencapai 1,054,6 hektare dari total area perkebunan 2,286,9 hektare semua komoditas perkebunan, dengan hasil panen kakao mencapai 856 ton per tahun.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement